iklan

“Kemungkinan besar (dipecat). Itu logis, itu normal, dan dengan pengalaman yang dimiliki, seseorang harus siap untuk itu. Liga Bolivia yang paling banyak memecat pelatih, Bukan Farías yang mengatakannya, FIFA yang mengatakannya,” jelas Farias dikutip dari OLE.

Sang pelatih menegaskan, usahanya sudah maksimal bersama anak asuhnya. Bahkan, di luar dari serentetan hasil buruk, ia meyakini pemain-pemain Bolivia yang saat ini merupakan generasi baru memiliki masa depan bagus.

“Setiap saat kami mencoba bermain. Generasi ini akan dapat memainkan banyak pertandingan seperti saat melawan Uruguay. Itu tidak akan memuaskan orang-orang, tetapi ada kalender yang menguntungkan dan Bolivia dapat mengejar di sana,” ujarnya.

Kalau benar kekalahan akan memicu vonis baginya, Farias akan sangat sulit menghindarinya. Pasalnya, head to head kedua negara menunjukkan Argentina sangat superior. Setelah imbang 1-1 dalam tiga laga beruntun pada 2011 hingga 2013, Bolivia menelan tujuh kekalahan beruntun.

Bukan hanya kalah, mereka hampir selalu menjadi bulan-bulanan. Dari tujuh laga terakhir, mereka kebobolan 20 gol atau rata-rata hampir tiga gol per laga. Di lain sisi, mereka hanya mampu mencetak dua gol.


Berita Terkait



add images