iklan ILUSTRASI.
ILUSTRASI.

Selaras dengan pernyatan dari Dr. Galiatsatos, ahli paru lainnya yakni Dr. Michael Matthay, profesor Kedokteran di University of California, San Francisco juga setuju.

Hal tersebut dikarenakan Covid-19 berdampak pada fungsi paru-paru yang semakin buruk.

Untuk membuktikan hal tersebut keduanya melakukan identifikasi melalui hasil pencitraan x-ray pada paru-paru orang yang sehat, paru-paru pasien covid-19 dan paru-paru perokok aktif.

Dari ketiga hasil x-ray tersebut mereka meyakini bahwa pada paru-paru pasien Covid-19 mempunyai tingkat kerusakan paling tinggi.

Gambar X-ray tersebut memaparkan adanya peradangan dan infeksi yang aktif dalam paru-paru.

Namun bukan berarti atas kasus Covid-19 ini menjadi lebih baik untuk merokok.

Pasalnya Dr Matthay mengatakan bahwa cedera paru-paru setelah Covid-19 ini mempunyai kesempatan untuk pulih.

Beda dengan kerusakan paru akibat merokok karena pemulihannya minimal. (PR)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images