iklan Ilustrasi: PIxabay
Ilustrasi: PIxabay

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA– Sejumlah obat-obatan untuk terapi pasien COVID-19 hilang di pasaran. Padahal obat-obatan tersebut sebagian besar produk BUMN Farmasi seperti Indofarma dan Kimia Farma.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad heran mengetahui obat terapi COVID-19 hilang di pasaran. Itu diketahui saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sidak ke salah satu apotek di Bogor, Jawa Barat.

Jokowi tak mendapatkan obat COVID-19 yang dicarinya, seperti Oseltamivir, Favipiravir, dan Azithromycin. Padahal Oseltamivir diproduksi BUMN farmasi Indofarma. Demikian juga dengan Favipiravir dan Azithromycin yang diproduksi Kimia Farma.

“Saya heran kenapa obat-obatan terapi COVID-19 itu saat ini seolah-olah hilang di pasaran. Padahal para direktur utama BUMN Farmasi dalam rapat bersama Komisi VI memastikan bahwa mereka telah memproduksi lebih dari jumlah kapasitas produksinya dalam memenuhi pasokan di pasaran selama pandemi ini,” katanya dalam keterangannya, Minggu (25/7).

Untuk itu, dia meminta Polri untuk menyelidiki hilangnya obat-obatan untuk terapi COVID-19 tersebut. Jangan sampai terjadi adanya penimbunan obat-obatan tersebut oleh sebagian pihak.

“Saya meminta pemerintah serta aparat kepolisian untuk menyelidiki hilangnya obat-obatan ini. Jangan sampai adanya dugaan penimbunan obat terapi COVID-19 karena kepanikan masyarakat terhadap pandemi saat ini,” tegasnya.


Berita Terkait



add images