iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Ketua DPP PKS bidang Tani dan Nelayan Riyono menegaskan, rencana pengenaan tarif PPN 12 persen bagi hampir 100 persen produk pertanian dan peternakan sangat menganggu sektor pertanian secara luas.

Kinerja positif di tengah pandemi dan menjadi pendorong pergerakan ekonomi rakyat kecil akan melemah, bahkan bisa negatif.

“Pemerintah harusnya sadar bahwa ekonomi kita saat ini hampir 50 persen disupport oleh konsumsi rakyat kecil yang hidup di pedesaan dan pesisir. Saat ini kondisi daya beli menurun, beban mereka sangat berat,” ujar Riyono, Sabtu (12/6).

Kebijakan pengenaan PPN 12 persen bagi kebutuhan pangan akan berdampak menyakiti perasaan 33.4 juta rumah tani petani juga akan merusak spirit anak – anak petani untuk enggan bertani.

Saat ini ada 2.7 juta petani muda usia 20 – 30 tahun yang harusnya bisa menjadi regenerasi petani tua yang usianya sudah diatas 50 tahun. Kebutuhan pangan nasional 80 persen diproduksi oleh petani kecil, FAO menyebutkan 90 persen stok pangan global juga diproduksi oleh petani, namun kondisi petani tetap miskin.

“Saat ini Indonesia krisis petani muda, trus kalau mau jadi petani dan berproduksi dikenai pajak yang tinggi maka sebenarnya dibalik PPN 12 persrn ada pesta para importir yang mengambil untung besar – besaran,” tambah Riyono.


Berita Terkait



add images