iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Terungkap penyebab harga cabai melambung belakangan ini lantaran petani enggan menanam komoditas hortikultura itu. Ditambah lagi diperparah oleh datangnya musim hujan.

Diketahui, harga cabai melonjak hingga tembus di angka Rp130 ribu per kilogram (kg) di pasar rakyat daerah Jakarta. Banyak masyarakat dan pedagang yang mengeluhkan dengan kondisi tersebut.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan, setelah musim panen Desember-Januari, petani enggan menjual hasil panennya karena harga sempat anjlok. Adapun harga di petanu hanya dibanderol Rp8 ribu per kg.

Nah, karena harga murah mengakibatkan petani enggan menanam lagi. Dengan kemunduran panen cabai rawit merah pada bulan ini, mengakibatkan kekurangan stok di pasar. Kelanggan cabai itu menyebabkan harga cabai mahal.

“Karena petani enggan menanam, berarti panen mundur, itu yang terjadi di kondisi sekarang ini. Yang bermasalah ini sebetulnya cabai rawit merah,” tuturnya di Jakarta, kemarin (5/3).

Agung memperkirakan, harga cabai akan kembali stabil begitu petani di Kediri dan Banyuwangi, Jawa Timur, panen pada 20 Maret mendatang. Dengan begitu, dua pekan ke depan harga cabai akan kembali normal.

Lanjut Agung, agar harga cabai rawit merah tidak melonjak parah lagi DKI Jakarta, Kementan melakukan kerja sama dengan Asosiasi Pedagang di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Pedagang akan membantu dalam mendistribusikan cabai sehingga bisa menekan beban distribusi.

“Asosiasi membantu distribusi mereka, untuk mengamankan harga cabai dari sekarang sampai 20 Maret, sehingga harga di pasar tidak sampai dengan Rp120-130 ribu,” ungkapnya.

Dikatakan Agung, ke depan untuk solusi jangka panjang, pemerintah akan membantu petani membangun shelter penanaman. Langkah ini membuat petani tetap menanam cabai meski musim hujan melanda.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi menjaga ketersediaan bahan kebutuhan pokok, menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri. Hal ini agar harga bahan pokok tetap stabil.

“Ini perlu saya ingatkan, bulan Ramadan yang tinggal 40 hari lagi. Sebulan kemudian Idul Fitri. Siapkan dari sekarang, antisipasi dari sekarang,” ujar Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan agar ketersediaan kebutuhan pokok di seluruh daerah harus dipastikan aman. Selain itu, Jokowi meminta adanya keseteraan harga di daerah-daerah pinggirian.

“Kebijakan perdagangan harus menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Urusan stabilitas harga ketersediaan pasokan harus betul-betul terjamin,” jelas Jokowi.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi memastikan pihaknya akan menjaga ketersediaan stok pangan, menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.

“Kemendag akan pastikan ketersediaan stok pangan, stabilitas harga komoditas pokok, dan penting tetap terjaga terutama memasuki Ramadan dan Idul Fitri 2021 dan menjaga stabilitas inflasi perdagangan,” tutur Luthfi.


Berita Terkait