iklan Hoax.
Hoax.

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Kabar yang dibagikan ulang oleh akun Facebook Sa Ayana Sabtu lalu (16/1) sangat mengagetkan. Katanya, 48 orang meninggal setelah disuntik vaksin Covid-19. Informasi tersebut disertai capture dari kanal YouTube yang dikemas seolah-olah sebagai siaran berita resmi (bit.do/AkibatVaksinC19).

Saat tautan YouTube itu dikunjungi, beritanya disajikan oleh pengelola kanal Catatan Hitam. Banyak potongan video yang dirangkai, lalu diberi narasi yang tidak sesuai fakta. Bahkan, beberapa video yang disajikan tidak berkaitan dengan pandemi Covid-19, tapi diklaim sebagai dampak vaksinasi Covid-19.

Judul videonya pun dibikin heboh, Berita Terbaru Hari Ini – 48 Orang di Korsel, 23 Orang di Norwegia Tewas setelah Divaksin Corona. Pada menit-menit awal terdengar suara presenter yang membacakan kabar bahwa ada 48 orang yang dilaporkan tewas akibat Covid-19 (bit.do/CatatanHitam).

Lima detik pertama video itu ternyata mencomot kanal YouTube metrotvnews yang diunggah pada 6 November 2020. Versi aslinya, kanal tersebut justru mengklarifikasi kabar palsu yang menyebut 48 warga Korea Selatan (Korsel) tewas akibat vaksin Covid-19. Kanal YouTube Catatan Hitam menyunting video itu dan memutarbalikkan fakta.

Di versi aslinya, 48 warga Korsel sempat dikabarkan tewas karena vaksin flu pada 24 Oktober 2020. Namun, hasil otopsi dari 20 orang menyebutkan bahwa 13 meninggal karena penyakit kardiovaskular, serebrovaskular, dan penyakit lain yang tidak disebabkan vaksinasi. Anda dapat menyaksikan video yang asli di bit.do/VideoAsli.

Sementara itu, pada detik kesembilan, kanal Catatan Hitam mengunggah video yang ternyata juga tidak berhubungan dengan vaksin Covid-19. Tampak seorang pria yang menyebut putrinya tewas karena vaksinasi. Versi lengkapnya, video yang sudah menyebar pada Januari 2018 itu diberi judul Siswi SD Meninggal Dunia Diduga Usai Mendapatkan Vaksin Difteri. Anda bisa melihatnya di bit.do/VaksinDifteri2018.

Kanal Catatan Hitam juga menggabungkan dialog tokoh kesehatan, yang jika didengarkan tidak ada kaitannya dengan berita kematian orang yang divaksin. Video dialog antarilmuwan itu diambil dari kanal Kompas TV pada 22 Oktober 2020. Judulnya Ilmuwan Bicara Vaksin Corona: Virus Bisa Lebih Ganas. Anda dapat melihatnya di bit.do/DialogTokoh.

Khusus 23 orang yang meninggal di Norwegia, kabar tersebut memang benar. Namun, kematian orang-orang setelah divaksin itu memiliki penjelasan tambahan. Pejabat Norwegia melaporkan, vaksin Covid-19 terlalu berisiko bagi para lansia dan orang yang tengah sakit parah. Akibatnya, 23 orang yang masuk kelompok rentan itu meninggal setelah menerima imunisasi virus korona. Anda dapat membacanya di bit.do/ParaLansiaNorwegia.

FAKTA

Ada pemutarbalikan fakta dalam video yang bersumber dari kanal YouTube Catatan Hitam. Di antaranya, penyebab kematian 48 warga Korsel dan pengakuan pria yang anaknya meninggal setelah divaksin.(jawapos)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait



add images