iklan FOTO : Issak Ramdhani / Fajar Indonesia Network
FOTO : Issak Ramdhani / Fajar Indonesia Network

Sementara itu Corporate Communication Sriwijaya Air mengatakan, akan bertanggung jawab penuh sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, pada Pasal 141 ayat (1), korban atau ahli waris korban kecelakaan pesawat berhak atas ganti rugi yang ditanggung oleh pihak maskapai.

“Untuk santunan pasti kami mengacu pada aturan yang ada, sedang dalam pembicaraan,” ujar Corporate Communication Sriwijaya Air.

Adpun nominal ganti kerugian untuk korban atau ahli warisnya yang wajib ditanggung pengangkut/maskapai penerbangan, yakni meninggal dunia akibat kecelakaan sebesar Rp1,25 miliar per penumpang, meninggal dunia dalam proses menuju pesawat atau turun dari pesawat Rp500 juta per penumpang, cacat tetap total Rp1,25 miliar per penumpang, dan luka-luka dan membutuhkan perawatan Rp200 juta per penumpang.

Pihak PT Jasa Raharja (Persero) telah mencairkan santunan kepada empat keluarga korban yang telah teridentifikasi. “Jadi sudah kami serahkan empat, dan semuanya dapat kami selesaikan kurang dari 24 jam sejak diidentifikasi,” ujar Direktur Operasional Jasa Raharja, Amos Sampetoding.

Total santunan yang sudah diberikan kepada empat keluarga korban sejauh ini sebesar Rp200 juta. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan, santunan yang diberikan kepada korban meninggal dalam kecelakaan angkutan umum itu adalah Rp50 juta.

Seperti diberitakan, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengangkut 62 orang terdiri dari 50 penumpang bersama 12 kru jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1). Hingga hari ketujuh operasi pencarian korban dan puing-puing pesawat masih dilakukan. (din/fin)


Sumber: fajar.co.id

Berita Terkait