iklan Sebuah meriam peninggalan Kolonial Belanda dihibahkan oleh Korem 042 Garuda Putih kepada pihak Museum Perjuangan Rakyat Jambi kemarin (14/10). Meriam ini dibuat Belanda pada tahun 1848.
Sebuah meriam peninggalan Kolonial Belanda dihibahkan oleh Korem 042 Garuda Putih kepada pihak Museum Perjuangan Rakyat Jambi kemarin (14/10). Meriam ini dibuat Belanda pada tahun 1848.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Sebuah meriam peninggalan Kolonial Belanda dihibahkan oleh Danrem 042 Garuda Putih Brigjen TNI M. Zulkifli diwakili Kasi Logistik Kasrem 042 Garuda Putih Kolonel Arm Budi Santoso kepada pihak Museum Perjuangan Rakyat Jambi.

Meriam eks Benteng Belanda Angsa Duo di Rumah Dinas Danrem 042/Gapu ini buatan Belanda tahun 1848 dengan panjang 244 Cm, diameter 19 Cm, kaliber 100 mm dengan berat  lebih kurang 875 Kg,  diterima oleh Kasi Pengelolaan Koleksi Museum Perjuangan Rakyat Jambi M Erman Rabu (14/10).

Pihak Korem berharap Museum Perjuangan Rakyat Jambi dapat merawat dan memelihara dengan baik benda bersejarah yang menceritakan perjuangan rakyat Jambi.

‘’Kalau ada dimuseum, orang-orang bisa tahu ini loh peninggalan zaman Belanda yang ada di Jambi, kalau masih ada di tempat semula bakal sulit untuk memberi edukasi kepada masyarakat,” kata Kapenrem 042 Garuda Putih Mayor Hatta.

Penyerahan meriam zaman Belanda itu sebagai bentuk cinta terhadap tanah air, dengan adanya benda bersejarah itu di museum bisa mengedukasi masyarakat.

Hatta menjelaskan Meriam Belanda itu sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda ada di kawasan rumah dinas Danrem, dan tidak pernah berpindah tempat.

“Rumah dinas danrem itukan bekas benteng Belanda, mungkin meriam itu digunakan untuk berjaga-jaga ketika ada penyerangan oleh pahlwan Jambi terdahulu,” subutnya.

Kapenrem mengaku bahwa Danrem tidak ingin warga Jambi tidak kenal dengan sejarah, sebab peninggalan yang baru saja di serahkan itu sangat bernilai.

“Ketika sampai di museum pasti bisa terpublikasi bagaimana sejarah meriam itu, karena museum punya tim yang bisa mendapakan fakta dari historisnya, intinya anak Jambi jangan buta dengan sejarah,” tambahnya.

Pria yang akrab disapa Hatta itu tidak mengetahui secara pasti kapan meriam itu terakhir digunakan, sebab pihaknya juga sedang membantu pihak museum untuk mengatahui darimana  benda peninggalan itu ada di Jambi.

“Yang tahu pasti itu para tentara veteran, saat ini kita tengah berupaya cari tahu, ketika sudah di ketahui, maka akan ada kebanggan dalam diri seorang parjurit dalam memyumbangkan cerita dari meriam tersebut.

Penyerahan Meriam ini disaksikan juga oleh Plt Kadisbudpar Prov Jambi Dr. Sri Purnama Syam, Kepala Museum Siginjai Dra. Nurlaini, Kompol Nurmandoko dari Dit Pamobvit Polda Jambi serta Pak Asril Rasyid dan Pak Moelyadi dari LVRI Jambi.

Pada kesempatan itu Ptl Kadis Budpar Prov Jambi Dr. Sri menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Korem dalam hal ini Danrem 042/Gapu Brigjen TNI M. Zulkifli yang telah menghibahkan Meriam kepada Museum Perjuangan Rakyat Jambi.

“Meriam ini akan kami rawat dengan baik dan menjadi tambahan koleksi yang sangat berarti bagi Museum Perjuangan Rakyat Jambi ini,” katanya

“Kepada masyarakat Jambi yang masih menyimpan atau mengoleksi benda - benda peninggalan yang memiliki nilai sejarah dapat menyerahkan atau menitipkan ke pihak museum untuk dirawat dengan baik dan dipajang di museum, dengan harapan bisa menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah yang ada,” tegasnya. (scn)

 


Berita Terkait



add images