iklan Ernest Prakasa.
Ernest Prakasa. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA- Bintang Emon jadi trending topik di jagat twitter dua hari terakhir. Itu setelah jebolan stand up komedi ini, diserang buzzer dengan tuduhan pemakaian narkoba.

Hal ini tidak terlepas dari video Bintang Emon yang ikut mengomentari tuntutan Jaksa terhadap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan. Alhasil, banyak spekulasi yang menganggap pemerintah anti kritik atau bahkan otoriter.

Komedian Ernest Prakasa menilai, publik terlalu tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan. Sehingga banyak pihak yang terpancing dan menuding pemerintah otoriter

“Menurut gue, aktivis oposisi harus lebih cermat, jangan tergesa lalu terkecoh. Kasus Bintang Emon jadi bukti, banyak yang gampang terpancing untuk teriak “rezim otoriter!”.” Tulis Ernest dikutip akun twitternya, Selasa (16/6).

Dia beranggapan, ada pihak-pihak tertentu yang bermain dalam viral nya video kritikan Bintang Emon. Ernest menyarankan agar tidak gampang menuduh.

“Soal Bintang Emon yang difitnah, gue hanya mau bilang satu hal: ada banyak pihak yang fasih bermain dengan modus operandi semacam ini, masing-masing dengan kepentingan yang berbeda. Jangan gegabah menuduh.” Tulis Ernest.

Meski demikian, Ernes mengaku mendukung Bintang Emon. “Terserah kalo mau dikatain belain pemerintah. Gue hanya berusaha untuk tidak gegabah lalu tergiring. Yang pasti, kami dukung Bintang Emon, karna khitahnya stand-up comedy adalah standing up. Menentang ketidakadilan.” Sambung dia.

Ernest yang juga jebolan Stand up Komedi 2011 ini mengatakan, kritik yang dibangun oposisi harus dua arah. Untuk pemerintah, ada untuk pihak yang ingin mendiskreditkan Jokowi.

“Kritis itu harus dua arah. Kritis ke Jokowi itu perlu, demikian pula kritis ke upaya-upaya jahat untuk mendiskreditkan beliau. Itu kalo mau adil,” katanya. (dal/fin).


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images