iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Seorang warga Desa Sungai Betung Mudik, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci gagal berangkat ke Jakarta pada Kamis kemarin (11/6).

Pria berinisial GP, umur 20 tahun, diketahui nekat pergi ke Jambi dan akan berangkat ke Jakarta melalui bandara Sultan Thaha walaupun rapid testnya di RS DKT Kerinci menunjukkan hasil reaktif.

BACA JUGA : Penumpang yang Kontak dengan GP ke Jambi akan Ditracing

Sontak saja, si santri yang hendak kembali ke Pondok Pesantren di Kuningan Jawa Barat ini diamankan Kantor Kesehatan Pelabuhan setelah uji rapid tesnya di bandara reaktif. Lalu dia dibawa ke IGD RSUD Raden Mattaher (RSRM) untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Diakui oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Raflizal setelah dibawa ke RSRM pasien ini dilakukan karantina di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Pijoan Muaro Jambi.

‘‘Memang malam tadi kita dapat laporan dari KKP ada satu orang yang rapid tesnya reaktif, dan ternyata sudah reaktif dari saat dia rapid tes di RS DKT Kerinci, dari laporan daerah dia ini pergi sembunyi-sembunyi,’‘ sampainya saat dikonfirmasi Jambiupdate.co, Jumat (12/6).

Tindakan lanjutan yang dilakukan, kata Raflizal adalah GP sudah diambil swabnya (sampel tenggorokannya) untuk mengetahui apakah positif Covid19.

‘‘Sudah kita arahkan petugas Dinkes untuk ambil swabnya pada Jumat (12/6), dan akan dikirimkan pada Sabtu ke Jakarta untuk hasil yang akurat, yang jelas selagi swab belum keluar dia masih di karantina di Bapelkes,’‘ terang pria Asal Kerinci ini.

Sebenarnya, kata Raflizal ada dua orang lain yang pergi bersama GP, namun orang tersebut hasil rapidnya non reaktif, dan keduanya sudah diizinkan terbang ke Jakarta.

‘‘Sementara GP kami karantina di Bapelkes, untuk sarana seperti makan dan minum kami layani dengan baik,’‘ akunya. (adi)


Berita Terkait



add images