JAMBIUPDATE.CO, KOMEDIAN Rina Nose mendapat tentangan saat mengunggah ke publik beberapa ekor anjing yang dijadikannya hewan peliharaan di dalam rumah.
Banyak netizen juga fansnya mempertanyakan alasan Rina memelihara anjing di dalam rumah. Apalagi, Rina diketahui masih sebagai seorang muslim, dimana liur anjing adalah salah satu najis.
Rina memastikan meski banyak anjing di rumahnya, dia sangat menjaga kebersihan dengan sangat baik. “Bagi saya memelihara anjing itu tidak lebih buruk dari memelihara hewan lainnya. Sebelum ada mereka, standar kebersihan di rumah kami sepertinya memang sudah jauh di atas standar orang-orang dengan tingkat kebersihan “normal”,” ungkapnya, Kamis (11/6/2020) dalam unggahan di Instagramnya.
“Jadi kalo ada pertanyaan “gimana cara bersihin najis nya? Kan repot harus mandi dan bersihin semuanya?”. Perlu anda ketahui bahwa hal itu sungguh bukan masalah besar bagi saya. Kebersihan bukanlah hal yang merepotkan bagi saya,” tegasnya.
Rina menceritakan bahwa kali pertama dirinya datang ke Jakarta, sama sekali belum punya hewan peliharaan saja, tingkat kebersihannya sangat tinggi. “Saya bisa mandi setiap kali saya merasa berkeringat???? Hal ini justru dianggap aneh oleh orang normal. Tata cara saya mandi pun malah sering membuat kulit saya kering karena saya berkali-kali memastikan bahwa sudah tidak ada kotoran yang menempel di setiap sela tubuh saya,” jelasnya.
Ya, Rina ternyata pengidap Obsessive Compulsive Disorder (OCD) yang merupakan gangguan mental yang mengharuskannya memastikan segala sesuatu secara berulang-ulang. “Dan jika tidak dilakukan maka saya akan merasa cemas! Inilah yang saya lakukan dalam menjaga kebersihan kerapihan dan ke-sesuai-an dalam segala hal,” bebernya.
“Mungkin ini turunan “genetik” dari Ibu saya. Atau mungkin juga karena Ibu saya terbiasa bersih dan rapih sejak saya masih kecil, jadi saya merasa bahwa bersih dan rapih itu adalah sebuah keharusan,” timpalnya.
Karena OCD juga, dia kerap merasa cemas ketika pergi ke toilet umum. “Saya akan membersihkannya dengan alkohol berkali-kali. Saya bahkan bisa merasa cemas hanya karena melihat sobekan kertas atau sisa-sisa tisu yang terkena air di lantai. Saya akan cemas ketika melihat orang lain meninggalkan jejak kotor atau berantakan di suatu tempat. Inilah yang kemudian membawa masalah dalam diri saya ketika saya berada di tempat umum dan berhubungan dengan orang lain,” tuturnya.
“Ini sedikit cerita tentang bagian diri saya yang tidak banyak diketahui publik. Jadi kalo ada yang mempertanyakan kebersihan saya dan rumah saya karena saya memelihara anjing, justru sebaliknya saya yang akan mempertanyakan kebersiihan kalian walaupun kalian tidak memiliki binatang peliharaan????,” pungkasnya. (nin/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id
