iklan Ikhsan Daraqtuni, seorang petani dan pengusaha kopi shop di Sungai Penuh.
Ikhsan Daraqtuni, seorang petani dan pengusaha kopi shop di Sungai Penuh. (Gusnadi / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.COSUNGAIPENUH - Petani kopi arabika di Kerinci dan Sungai Penuh, keluhkan sulitnya menjual hasil panennya.

Bahkan, petani dengan terpaksa merelakan hasil panen kopinya dijual dengan harga jauh dibawah standar penjualan kopi jenis arabika.

‘’Payah nian kami nak jual hasil panen,  kalau pun ado, hargonyo jauh dibawah standar harga kopi arabika," keluh salah seorang petani kopi.

Hal yang sama juga disampaikan oleh  salah seorang petani dan pengusaha kopi shop di Sungai Penuh, Ikhsan Daraqtuni.

"Benar sekali, untuk saat ini, penjualan   hasil panen kopi arabika sangat sulit sekali menjualnya, jikapun ada pembelinya, harganya murah, padahal sebelumnya harga kopi arabika bisa mencapai ratusan ribu rupiah per kilonya, ini yang saya herankan," kata Ikhsan.

Ia berharap kepada pemerintah, melalui dinas terkait untuk bisa berupaya menstabilkan harga kopi arabika. "Kami sangat berharap kepada pemerintah melalui dinas terkait untuk menelusuri penyebab anjloknya harga penjualan kopi arabika ini," tutupnya. (adi)


Berita Terkait