iklan Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga Chaerul Anwar Nidom.
Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga Chaerul Anwar Nidom. (Dok. Humas UNAIR)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya kembali memberikan kontribusinya untuk publik dengan penemuan penangkal virus corona. Salah satu hasil temuannya adalah konsumsi sari rempah-rempah yang diyakini dari hasil riset bisa menjadi penangkal virus corona yang akhir-akhir ini masih menjadi ancaman masyarakat.

Temuan hasil riset ini dilakukan oleh Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga Chaerul Anwar Nidom. Nidom yang juga alumnus UNAIR ini berhasil menemukan penangkal virus corona dari sari rempah-rempah (curcuma). Nidom mengatakan, untuk menghadapi virus corona, masyarakat bisa mengatasinya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung curcuma.

“Di beberapa tempat saya tawarkan apa yang bisa digunakan untuk menangkal virus corona. Kita bisa mengatasinya dengan mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung curcuma seperti jahe, kunyit dan temulawak,” ujar Nidom seperti dilansir dalam siaran pers Humas UNAIR, belum lama ini.

Penemuan Nidom makin menambah deretan panjang prestasi akademisi dan alumnus UNAIR di tingkat publik. Bahkan penemuan ini mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah yang juga alumnus UNAIR ini dengan mengunggah hasil temuan ini di akun sosial medianya.

Selain Profesor Nidom, masih banyak alumnus-alumnus UNAIR yang telah berperan besar dalam membawa nama almamaternya. Sebut saja Audrey Maximilian Herli, alumnus dari program studi S1 Sistem Informasi FST UNAIR yang akhir-akhir ini namanya juga sering diperbincangkan publik karena telah berhasil masuk ke dalam jajaran 30 Under 30 Forbes Indonesia. CEO sekaligus Co-founder dari start-up Riliv ini berhasil menjadi salah satu dari 30 tokoh muda berpengaruh di Indonesia.

Jika kita melihat dari segi pemerintahan, ada banyak alumni UNAIR yang saat ini telah memiliki posisi penting dalam pemerintahan Indonesia, Selain nama Khofifah, ada nama Muhajir Effendy sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Dokter Terawan yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan.

Untuk Khofifah, beliau bahkan telah meraih penghargaan sebagai alumni berprestasi UNAIR pada tahun 2019 lalu. Rektor UNAIR Prof. Nasih pernah mengatakan bahwa prestasi Khofifah sudah diakui secara nasional maupun internasional.

“Prestasi dan reputasi Khofifah sudah diakui secara nasional dan internasional. Ia pantas menerima penghargaan ini. Sumbangsihnya kepada negara sudah tidak diragukan lagi,” ucap Nasih.

Tentu deretan nama-nama di atas hanyalah sebagian kecil dari alumni UNAIR yang telah menorehkan prestasinya. Dari deretan nama-nama itu, saat ini UNAIR sudah mulai menunjukkan pengaruhnya di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari banyak hal yang membuat UNAIR bisa menjadi hebat, seperti riset ataupun karya-karya akademik para dosen dan mahasiswanya.(fri/jpnn)


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images