iklan Kento Momota, tunggal putra asal Jepang. 
 
Kento Momota, tunggal putra asal Jepang.   (BWF Badminton)

JAMBIUPDATE.CO, KUALA LUMPUR – Kento Momota dikabarkan mengalami kecelakaan di Malaysia. Sebelumnya, ia diketahui berhasil menjuarai Malaysia Masters 2020

Momota membawa pulang gelar juara setelah pemain Denmark Viktor Axelsen dalam dua game 24-22, 21-11.

Usai pertandingan, Momota mengatakan dirinya bukan pemain terkuat. Namun dirinya tahu kapan harus fokus dalam menyerang dan bertahan.

“Kondisi saya tidak sempurna jelang turnamen ini. Namun, saya sangat fokus sepanjang pekan ini dan bermain dengan tenang,” katanya dikutip dari surat kabar Jepang, The Japan Times.

“Saya merasa bukan pemain terkuat di dunia ini. Namun saya tajam dan sangat percaya diri terutama setelah menjadi juara World Tour Finals tahun lalu. Saya paham kapan harus fokus dalam menyerang, kapan harus bertahan,” sambungnya.

Pada ajang tersebut, Tiongkok keluar sebagai pemenang dengan membawa pulang tiga gelar.

Bahkan, Tiongkok sudah memastikan dua gelar Malaysia Master 2020 sebelum final digelar karena menciptakan all-Chinese final. Li Wen Mei/Zheng Yu (ganda putri) dan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (ganda campuran).

Negeri Tirai Bambu menambah titel melalui tunggal putri Chen Yu Fei yang menaklukkan unggulan pertama Tai Tzu Ying.

Di sektor ganda putra, gelar juara diraih Kim Gi Jung/Lee Yong Dae (Korea Selatan) setelah mengalahkan Li Jun Hui/Liu Yu Chen (Tiongkok) 21-14, 21-16.

Diberitakan sebelumnya, Momota mengalami kecelakaan di jalan bebas hambatan yang menghubungkan Kuala Lumpur dan Putrajaya, Maju Expressway.

Kantor Berita Malaysia Bernama menulis, kecelakaan tersebut terjadi di KM 13,7 sekitar pukul 04.40 dini hari waktu setempat.

Diinformasikan, sopir yang mengendarai van tersebut bernama Bavan Nageswarau tewas. Sementara itu, Momota dilaporkan hanya mengalami cedera ringan dan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat.

Selain pebulutangkis asal Jepang tersebut, terdapat pula penumpang lain yang mengalami luka, yakni William Thomas, Hirayama Yu, dan Morimoto Arkifuki.

(zul/pojoksatu)

 


Sumber: www.pojoksatu.id

Berita Terkait



add images