iklan Dukungan warga Iran pasca Qassem Soleimani terbunuh.
Dukungan warga Iran pasca Qassem Soleimani terbunuh. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Kematian Komandan Pasukan Quds, Letnan Jenderal Qassem Soleimani oleh Amerika Serikat semakin memperkuat api revolusi Iran yang tidak pernah pada sejak 1979.

Begitu kata intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi menanggapi eskalasi dunia yang meningkat pasca pembunuhan Soleimani di Baghdad, Irak beberapa waktu lalu.

“Qassem Sulaiman menjadi simbol yang kuat karena ia telah menjadi martir,” ujarnya di akun Twitter pribadi sesaat lalu, Selasa (7/1).

Iran memang tengah menyiapkan serangan balasan atas kejadian tersebut. Namun demikian, Zuhairi memastikan Iran tidak akan memusuhi warga Amerika Serikat. Iran hanya akan memberikan pembalasan yang setimpal terhadap elite dan militer AS.

“Karena mereka telah melampaui "garis merah" dengan menewaskan sosok pejuang Qassem Sulaiman,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ketua DPP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu menilai Iran dalam kondisi yang sangat siap melawan AS. Ini lantaran mereka punya dukungan kuat dari warga, persenjataan yang canggih, dan jaringan yang luas.

“Satu lagi, keyakinan pada Imam Mahdi yang akan menyertai langkah mereka. Doa-doa warga Iran itu puitis dan menggetarkan,” demikian Zuhairi.(rmol)


Sumber: www.rmol.id

Berita Terkait