iklan Lestari Moerdijat (tengah), penyintas kanker payudara, satu-satunya perempuan dari 10 pimpinan MPR periode 2019-2024.
Lestari Moerdijat (tengah), penyintas kanker payudara, satu-satunya perempuan dari 10 pimpinan MPR periode 2019-2024. (Ricardo/JPNN.com)

Rerie menambahkan, peringatan Hari Ibu saat ini merupakan momentum untuk kembali merenungkan perjuangan kaum perempuan dalam memperjuangkan posisi dan kedudukannya. “Tidak sebatas peran perempuan dalam wilayah budaya secara umum dan domestik secara khusus, melainkan keterlibatan aktif dalam ekonomi dan politik,” tuturnya.

Lebih lanjut Rerie mengatakan, hal yang perlu segera direalisasikan adalah kesetaraan perempuan dalam pendidikan, kedudukannya dalam rumah tangga, serta hak-hak dalam perkawinan. “Termasuk pelarangan perkawinan anak di bawah umur, perbaikan gizi, dan kesehatan bagi ibu maupun balita. Juga perlu satu gerakan bersama untuk meniadakan ketimpangan dalam kesejahteraan sosial,” tegasnya.

Penyintas kanker itu juga punya pesan dan harapan untuk kaum perempian Indonesia. “Jadilah diri sendiri, memberi arti dan berarti. Perempuan yang menjaga bangsa dan negara, serta berjuang untuk Indonesia Maju,” punkasnya.(boy/jpnn)

 


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images