iklan Gubernur Kalbar, Sutarmidji melihat hasil produksi para pelajar SMK se-Kalbar saat kegiatan peluncuran peta jalan revitaliasi SMK Kalbar 2019-2024, Kamis (24/10).
Gubernur Kalbar, Sutarmidji melihat hasil produksi para pelajar SMK se-Kalbar saat kegiatan peluncuran peta jalan revitaliasi SMK Kalbar 2019-2024, Kamis (24/10). (HUMPRO KALBAR FOR PONTIANAK POST)

JAMBIUPDATE.CO, PONTIANAK – Lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi penyumbang angka pengangguran yang signifikan di Kalimantan Barat (Kalbar). Data tahun 2018, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kalbar ada 104.518 orang, dari jumlah tersebut 12.950 orang di antaranya merupakan lulusan SMK.

Hal itu terjadi karena saat ini banyak lulusan SMK tidak mendapatkan lapangan kerja dan tidak bisa menciptakan lapangan kerja. “Kami berharap seluruh tamatan SMK bisa memasuki pasaran kerja dan menciptkan lapangan kerja,” ungkap Gubernur Kalbar Sutarmidji saat peluncuran peta jalan revitalisasi SMK Kalbar 2019-2024, Kamis (24/10) lalu.

Diberitakan Rakyat Kalbar, karena itu, ia menilai revitalisasi SMK sangat penting. Baik dari sisi program studi, infrastruktur, dan lain sebagainya. Mulai tahun depan lulusan SMK akan dilengkapi dengan sertifikasi. Lewat pusat sertifikasi tenaga kerja yang akan dibangun Pemprov Kalbar.

“Kami lengkapi langsung melakukan sertifikasi keahlian, dibuat dan dipersiapkan supaya tenaga mereka dibayar mahal,” ujarnya.

Selain itu akan ada pelatihan-pelatihan agar para lulusan SMK ini bisa mandiri. Mereka harus berani membangun perusahaan, dengan tetap didampingi dan dibantu pemerintah untuk tahap awal.

“Saya lebih cenderung (ingin) mereka menciptakan lapangan kerja, bukan sebagai pekerja,” katanya.

Orang nomor satu di Kalbar itu berharap seluruh SMK yang ada bisa direvitalisasi.

Program ini untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja dalam era industrialisasi ke depan. Berbagai hal harus dievaluasi, seperti program studi apa yang dibutuhkan dan yang sudah jenuh bisa ditutup untuk diganti baru.

“Kegiatan revitalisasi ini sekarang sudah berjalan, misalnya, mengurangi dan menambah jurusan tertentu karen kebutuhan lapangan kerja dan membuat jurusan tertentu,” tambahnya.

Selain itu lulusan SMK juga harus disiapkan agar bisa menyesuaikan dengan era digital saat ini. Caranya dengan modernisasi kelengkapan infstruktur SMK, seperi lab, bengkel kerja dan penunjang lainnya. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Suprianus Herman menambahkan, peluncuran peta jalan revitalisasi SMK merupakan implementasi dari Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.

Revitalisasi pada intinya adalah mengulang semua hal-hal atau kegiatan di SMK. Ada tiga hal yang direvitalisasi yakni kurikulum, kerja sama dengan dunia usaha dan industri, serta keluaran atau lulusan.

“Tiga hal inilah menjadi pokok pangkal dari revitalisasi SMK dan ini sudah kami lakukan oleh SMK masing-masing,” katanya.

Adanya peta jalan revitaliasi SMK Kalbar 2019-2024 akan mempermudah pengembangan ke depan. Peta inilah yang akan terus diperbaharui sesuai dengsn situasi dan kondisi di daerah masing- masing.

“Revitlasisai dalam bidang kerja sama yakni kerja sama dengan dunia industri dan usaha adalah suatu hal mutlak untuk permohonan SMK,” jelasnya.

Dengan menambah jurusan yang dibutuhkan adalah salah satu cara revitalisasi SMK. Lalu dalam kurikulumnya harus dilihat apakah sejalan dengan dunia usaha dan industri sesuai perkembangan zaman di era digital saat ini.
“Jika tidak sesuai maka akan kami kurangi dan kami tutup,” pungkasnya.(bar)


Sumber: www.prokal.co

Berita Terkait