iklan Para pemain Liverpool merayakan juara Liga Champions musim lalu setelah mengalahkan Tottenham Hotspur.

 
Para pemain Liverpool merayakan juara Liga Champions musim lalu setelah mengalahkan Tottenham Hotspur.   (jawapos)

JAMBIUPDATE.CO – Petaka Wanda Metropolitano menjadi salah satu momen tersulit bagi pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino. Di final Liga Champions musim lalu, mimpinya dipupuskan Liverpool. Spurs saat itu menelan kekalahan dua gol tanpa balas.

’’Aku sampai mengurung diri di rumah sepuluh hari untuk melupakannya. Sebab, ini berat bagiku,’’ ucapnya kepada Evening Standard setelah kekalahan tersebut.

Nah, belum genap lima bulan, Pochettino dipaksa mengenang memori terburuk sepanjang karirnya itu. Bedanya, bukan lagi di Wanda atau dalam perebutan Si Kuping Lebar, sebutan trofi Liga Champions. Tapi pada matchweek ke-10 Premier League di Anfield, Liverpool, malam nanti WIB (Mola Web & App/Mola Matrix/Mola Polytron Streaming pukul 23.30 WIB).

Hingga kemarin WIB (26/10), Poche –sapaan akrab Pochettino– belum mampu move on. ’’Sebab, itu laga terakhir pada musim lalu, final. Dan, bagi kami sekarang (menjadi juara, Red) atau tidak sama sekali. Pada akhirnya, kami tak meraih apa-apa. Menjadi runner-up tak berarti apa pun,’’ ungkap Pochettino dalam konferensi pers di Enfield, kamp latihan Spurs.

Pochettino pun mengklaim seluruh awak The Lilywhites, julukan Spurs, merasa seperti dirinya. ’’Kami merasa kosong setelah laga,’’ sambung Pochettino. Dia mengakui itu tak mudah. Apalagi, untuk membalas sakit hatinya tersebut, ada tembok rekor streak 26 unbeaten Liverpool dalam semua ajang di Anfield.

Selain itu, performa Harry Kane dkk setelah kekalahan di Madrid tersebut berbanding terbalik dengan The Reds, julukan Liverpool. Ketika musim 2019–2020 baru berjalan tiga bulan, Spurs sudah menelan empat kekalahan dari 13 laga di semua ajang. Tiga kali keok di ajang Premier League.

Bandingkan dengan Jordan Henderson dkk. Mereka baru menelan sekali kekalahan. Itu pun di Liga Champions. Di Premier League, tim asuhan Juergen Klopp tersebut bahkan menjadi satu-satunya klub yang belum terkalahkan. Begitu pula level penampilannya. Dalam bertahan, misalnya. Saat ini sudah 22 gol yang merobek gawang Spurs. Atau, rata-rata kemasukan 1,6 gol per laga.


Berita Terkait



add images