iklan Nadiem Makarim.
Nadiem Makarim. (Ricardo/JPNN.com)

Ketika itu, pria berusia 35 tahun tersebut mengatakan bahwa pendidikan berbasis kompetensi dan karakter sangat penting untuk bangsa ini dan hal itu berawal dari guru. Baik sisi kapabilitas maupun kesejahteraannya.

Nadiem juga menyatakan bahwa dirinya selama ini membidangi bisnis di bidang masa depan, untuk mengantisipasi masa depan. Sebab, kebutuhan lingkungan pekerjaan di masa depan itu sangat berbeda dan akan selalu berubah. Oleh karena itu, dibutuhkan link and match sebagaimana disampaikan presiden.

"Sekali lagi ini adalah visi Bapak Presiden, bukan visi saya. Link and match itu adalah saya akan mencoba menyambung apa yang dilakukan di institusi pendidikan menyambung apa yang dibutuhkan di luar institusi pendidikan agar bisa beradaptasi dengan segala perubahan itu," tuturnya.

Kedua, lanjut Nadiem, mau tidak mau dengan keberadaan 300 ribu sekolah dan 50 juta murid, maka peran teknologi akan sangat besar dalam sektor pendidikan di tanah air yang menurutnya terbesar keempat di dunia.

"Ketiga, seperti arahan Pak Presiden, kita tidak bisa business as usual, kita tidak bisa begitu-begitu saja. Harus mendobrak, harus inovasi, makanya menurut saya, saya diberikan amanah ini," tandas Nadiem. (fat/jpnn)

 


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images