iklan Pengunjuk rasa yang sebagian besar mengenakan penutup muka terlibat bentrok dengan polisi.
Pengunjuk rasa yang sebagian besar mengenakan penutup muka terlibat bentrok dengan polisi. ((Pau Barrena/AFP))

Wartawan Al Jazeera di Barcelona, Sonia Gallego, mengatakan bahwa protes itu telah meningkat menjadi kerusuhan besar di pusat kota. “Itu dimulai dari luar gedung markas polisi, di salah satu lapangan utama. Kemudian, ratusan pengunjuk rasa berubah menjadi sangat kejam terhadap polisi,” kata Gallego.

“Mereka memprotes tindakan polisi dan berusaha untuk menyerang polisi. (Polisi) membalasnya dengan bom asap,” imbuhnya.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengumumkan telah memberikan lampu hijau untuk mengirim bala bantuan polisi ke pinggiran Barcelona. Menteri Dalam Negeri Fernando Grande-Marlaska mengatakan bantuan polisi itu untuk membantu menjaga ketertiban di kota dan untuk menggantikan polisi yang sebelumnya berjaga untuk beristirahat.

“Sepanjang minggu ini ada insiden kekerasan di Catalunya. Mereka telah diorganisir oleh kelompok-kelompok yang merupakan minoritas tetapi sangat terorganisir. Tindakan mereka tidak akan dibiarkan begitu saja. Oleh sebab itu kami mengirimkan bantuan keamanan,” sebut Fernando Grande-Marlaska dalam konferensi pers.

Unjuk rasa yang masif itu membuat Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) memutuskan untuk menunda laga El Clasico antara Barcelona kontra Real Madrid pada 26 Oktober karena masalah keamanan. RFEF lebih mementingkan keselamatan ketimbang memaksakan untuk menggelar laga pada hari itu. Maklum saja, unjuk rasa belum diketahui kapan berakhir dan El Clasico adalah duel panas antara dua klub besar di Spanyol.

 


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait



add images