iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

JAMBIUPDATE.CO, MEDAN - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dua hari ini berturut-turut melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Sebelumnya pada Senin tengah malam (14/10), komisi antirasuah itu menangkap Bupati Indramayu Supendi yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Berlanjut pada Selasa (15/10) malam, tim penindakan KPK mengamankan tujuh orang dalam operasi senyap di Kota Medan, Sumatera Selatan.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah menyatakan, tujuh orang yang diamankan salah satunya unsur kepala daerah. Wali Kota Medan Dzulmi Eldin diduga ikut terciduk dalam operasi senyap tersebut. “Ada tim lain yang ditugaskan di Medan. Kepala daerah dibawa pagi ini ke Jakarta,” kata Febri saat dikonfirmasi, Rabu (16/10).

Sementara itu, lanjut Febri, enam orang lainnya masih dalam pemeriksaan tim penyidik di Polrestabes Medan. Namun Wali Kota Medan Dzulmi Eldin tengah dalam perjalanan ke Jakarta.

“Dari OTT malam sampai dini hari tadi, total tujuh org diamankan, yaitu dari unsur Kepala Daerah yakni wali kota, kepala dinas PU, protokoler, ajudan wali kota, dan pihak swasta,” jelas Febri.

Pada OTT Wali Kota Medan Dzulmi Eldin tersebut, tim penindakan KPK juga mengamankan uang ratusan juta rupiah. Uang itu diduga penerimaan suap terhadap Dzulmi dari beberapa dinas di Kota Medan.

“Uang yang diamankan lebih dari Rp 200 juta, diduga praktik setoran dari beberapa dinas yang sudah berlangsung beberpa kali,” ungkap Febri Diansyah.

Hingga kini, menurut Febri, tim satgas KPK masih mendalami dugaan penerimaan suap terhadap wali kota Medan tersebut. “Tim sedang mendalami lebih lanjut,” terang mantan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) itu.(jawapos)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait



add images