iklan PepsiCo.
PepsiCo. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – PT Anugrah Indofood Barokah Makmur (AIBM) resmi memutus kerja sama dengan PepsiCo, produsen minuman ringan berkarbonasi yang berkantor pusat di Amerika Serikat (AS) itu. Secara resmi, produk Pepsi tidak lagi dijual di Indonesia.

Menanggapi industri minuman mulai bertumbangan di Tanah Air, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economcis and Finance (Indef), Tauhid Ahmad mengatakan, hal tersebut karena tidak kuatnya bersaing dengan merek-merek lainnya, dan juga kebiasaan konsumen yang menyukai jenis minuman lain.

“Saya kira persaingan dan behavior perilaku konsumen juga sudah berubah,” ujar Tauhid kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (3/10).

Senada dengan Indef, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah menyebutkan, persaingan industri makanan dan minuman cukup sengit di tahun ini, hingga ke depannya. “Saya kira murni karena persaiangan,” kata Piter kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (3/10).

Sementara itu Direktur Jenderal Industri Makanan dan Minuman Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Abdul Rochim meyakini hengkangkanya PepsiCo dari indonesia tidak mempengaruhi industri minuman di dalam negeri.

“Keluarnya Pepsi dari Indonesia karena pemutusan kontrak bisnis. Jadi saya yakin dampak secara makro nasional tidak terlalu besar,” ujar Abdul, kemarin (3/10).

Menurutnya, hengkangkangya PepsiCo lantaran tidak bisa bersaing dengan kompetitornya yang terlalu kuat. “Jadi bukan karena iklim bisnis di dalam negeri yang tidak kondusif,” tegas dia.

Dia menyebutkan, data dari Kemenperin menunjukkan pertumbuhan industri minuman terbilang positif. Pada kuartal I tahun 2019 tumbuh sebesar 22,74 persen, atau berkontribusi sebesar 2,01 persen terhadap industri pengolahan non migas dengan nilai investasi penanaman modal asing (PMA) sebesar 68,72 juta dolar AS dan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp1,43 triliun.


Berita Terkait



add images