iklan Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA– Kerusuhan hingga menyebabkan 30 orang meninggal, sekitar 70 orang terluka, ratusan bangunan milik pemerintah maupun swasta dirusak, di Wamena, Papua pada Senin (23/9), berpotensi investor asing memilih negara lain.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda mengatakan, kerusuhan yang terjadi di Wamena akan memengaruhi investasi di Indonesia.

“Yang pasti kondisi keamanan nasional baik di pusat pemerintahan maupun di daerah berpengaruh terhadap ekonomi nasional. Salah satunya adalah investasi yang hendak masuk akan melihat kondisi politik dan sosial yang terjadi di Indonesia,” ujar Huda kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Jumat (27/9).

Dengan demikian, lanjut Huda, Investor ada melarikan modalnya ke luar negeri, dan juga investor hendak berinvestasi di Indonesia, memilih menunda atau mencari negara lain yang lebih aman dan kondusif.

“Investor bisa jadi tidak melirik Indonesia sebagai tempat tujuan investasi karena permasalahan kerusuhan termasuk di Wamena. Jadi pemerintah harus lebih hati-hati dalam menyikapi hal ini,” ucap Huda.

Sementara Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir memastikan, kerusuhan di Wamena tidak akan berdampak besar terhadap ekonomi nasional, sebaba share ekonomi Papua terbilang kecil.

“Dari aspek ekonomi karena share ekonomi Papua terhadap ekonomi nasional relatif kecil maka dampaknya tidak besar,” ujar Iskandar di Jakarta, kemarin (26/9).

Adapun, kata dia, sektor yang terganggung akibat aksi demontrasi adalah sektor perdagangan. Sementara sektor lain seperti pertambangan tidak terpengaruh besar.

“Dampak kerusuhan lebih berpengaruh terhadap sektor perdagangan di Papua pada triwulan III tahun ini,” ungkap dia.

Saat ini, kata Iskandar, pemerintah terus berupaya menjaga keamanan di Papua guna memastikan pertumbuhan ekonomi tetap baik di Indonesia.

(din/fin)


Sumber: Fin.co.id

Berita Terkait



add images