iklan Petugas pemadam kebakaran dibantu polisi berusaha memadamkan api di lahan gambut di Jalan G Obos XIV Ujung, Palangka Raya, kemarin sore (8/9).
Petugas pemadam kebakaran dibantu polisi berusaha memadamkan api di lahan gambut di Jalan G Obos XIV Ujung, Palangka Raya, kemarin sore (8/9). ( Agus Pramono/Kalteng Pos)

JAMBIUPDATE.CO,– Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengimbau para Nakhoda kapal untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kabut asap yang dapat mengganggu keselamatan pelayaran. Hal itu menyusul meningkatnya intensitas kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad menginstruksikan agar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang terpapar kabut asap untuk meningkatkan pengawasan. Termasuk memperhatikan kondisi cuaca juga lingkungan sebelum menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).

“Melihat perkembangan Kalhutra belakangan ini yang berdampak terhadap pelayaran di sejumlah wilayah Sumatera dan Kalimantan, kami meminta kepala UPT Ditjen Perhubungan Laut mengutamakan keselamatan pelayaran dan tunda penerbitan SPB bila kondisi kabut asap sangat tebal yang mengganggu jarak pandang,” tegas Ahmad.

Sementara itu, kata dia, kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Kalimantan Tengah juga telah berdampak pada terganggunya jarak pandang di sektor transportasi laut.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kumai, Wahyu Prihanto mengimbau para nakhoda yang berlayar agar meningkatkan kewaspadaan dengan memperhatikan jarak pandang. Selain itu, para Nakhoda diimbau agar memantau pelayaran transportasi di laut baik kapal yang datang maupun masuk dalam rangka memberikan informasi terhadap cuaca sekitar wilayah teluk Kumai.

Wahyu menuturkan, Nakhoda kapal harus selalu memperhatikan perubahan-perubahan cuaca, terutama cuaca di sekitar teluk Kumai. Saat ini kabut asap yang ada di Kobar diakibatkan terbakarnya lahan dan hutan (Karhutla) yang menimbulkan asap pekat, apalagi cuaca saat ini musim kemarau.


Berita Terkait



add images