iklan MELIHAT ATLET DAN MESS DJARUM: Dewan penasehat PB Djarum Yan Hariyadi bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko staf kepresidenan dan Direktur Program direktor Bhakti Olahraga Djarum Yoppy Rosimin saat berbincang dengan atlet hasil audisi badminton di Gor Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, kemarin.
MELIHAT ATLET DAN MESS DJARUM: Dewan penasehat PB Djarum Yan Hariyadi bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko staf kepresidenan dan Direktur Program direktor Bhakti Olahraga Djarum Yoppy Rosimin saat berbincang dengan atlet hasil audisi badminton di Gor Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, kemarin. (Donny/Jawa Pos Radar Kudus, DONNY SETYAWAN/RADAR KUDUS)

Lius menyatakan, pihaknya kini fokus menyelesaikan audisi tahun ini. Audisi berikutnya dihelat di Surabaya, Solo, dan Kudus. ”Untuk 2020 nanti dulu. Kami konsolidasi dulu,” kata Lius. ”Formatnya (untuk 2020) juga belum tahu,” imbuhnya.

Namun, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin menyatakan bahwa pihaknya bakal menggelar audisi umum beasiswa bulu tangkis tahun depan di Kudus. Itu dilakukan setelah ada win-win solution dengan KPAI. Surat pernyataan larangan eksploitasi anak yang dilontarkan KPAI telah dicabut pada Senin (9/9). Begitu pula pernyataan zero tolerance dari KPAI.

”Saat ini sudah tidak ada titel Djarum di audisi umum. Pun dengan tulisan Djarum di dada pemain. Tapi, tahun depan tulisan PB Djarum saya ganti di punggung,” jelas dia saat menemani Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang datang di GOR Djarum Jati, Kudus.

Secara terpisah, Ketua KPAI Susanto mengapresiasi Djarum yang sepakat untuk tidak menggunakan merek, logo, dan brand image dalam penyelenggaraan audisi bulu tangkis. Termasuk mengganti nama audisi menjadi audisi umum. ”Kita tentu tidak ingin anak Indonesia ke depan terpapar zat adiktif rokok yang melemahkan kualitas SDM Indonesia,” katanya.

Susanto meminta semua pihak sama-sama menghormati agar polemik tersebut tidak berkepanjangan. ”Kami bukan dalam kerangka yang membatasi anak untuk mencapai prestasi. Yang kami inginkan adalah bagaimana olahraga terus tumbuh, tapi pihak lain harus menyesuaikan dengan (peraturan) yang ada,” ujar Susanto.

Editor : Ilham Safutra

Reporter : gil/lyn/vga/c10/fal


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images