iklan Ahmed Al Dawoody. (int)
Ahmed Al Dawoody. (int)

Tantangan seperti apa yang Anda hadapi dan petugas ICRC lainnya untuk menerapkan HHI itu?

Oktober tahun lalu kami mengumpulkan pakar hukum humaniter dan hukum Islam untuk mencatat apa saja tantangan yang kami hadapi. Ada lima isu yang memang harus ditangani. Salah satunya, tata laku perseteruan, perlindungan jaminan kesehatan, penahanan, perlindungan anak, dan manajemen jenazah.

Banyak korban perang yang belum mendapat pemakaman yang layak. Terkadang, kami sulit mengidentifikasi jenazah yang sudah termutilasi, sedangkan pihak keluarga minta supaya korban segera dimakamkan. Banyak juga kubu dalam peperangan yang tidak menghormati tradisi dan agama korban saat mengubur. Itu termasuk salah satu tantangan terbesar kami.

Jadi, apa yang bisa dilakukan untuk menanggulangi tantangan tersebut?

Satu saja, kepatuhan. Semua negara yang telah menandatangani Konvensi Jenewa harus menghormati semua aturan tersebut. Karena penegakan HHI sangat terbatas. Hanya beberapa pasal yang ditangani Mahkamah Pidana Internasional.

Mungkin untuk konflik internasional, ICRC punya beberapa wewenang. Tapi, kalau konflik dalam negeri, kami hanya bisa mencoba merayu pihak-pihak yang terlibat. Kalau semua orang taat dengan HHI, ICRC tidak perlu terlalu ikut campur. Percaya tak percaya, mimpi ICRC adalah mengurangi karyawan. Itu berarti, konflik di dunia ini semakin berkurang.

*Ahmed Al Dawoody, Penasihat Hukum Islam Komite Internasional Palang Merah


Sumber: FAJAR.CO.ID

Berita Terkait



add images