iklan Wapres Jusuf Kalla menyampaikan pidato dalam Peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR, Jakarta, Minggu (18/8).
Wapres Jusuf Kalla menyampaikan pidato dalam Peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR, Jakarta, Minggu (18/8). (Iwan Tri wahyudi/ FAJAR INDONESIA NETWORK)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Kesabaran Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah tak terbendung. Kali ini, pria yang biasa disapa JK itu meluapkan pernyataan di luar kebiasaannya. Ia berang terhadap seorang pengusaha yang dinilai ingkar janji membantu rekonstruksi pemulihan pascabencana khususnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Palu, Sulawesi Tengah.

“Kemana-mana karena isu hebat menderma, yang janji kiri-kanan tapi tidak ada realisasinya. Ini tokoh pengusaha yang sudah dapat Bintang (Mahaputera Naraya, red). Sudah janji (bangun) 1.500 rumah, yang diakuinya cuma 100,” kata JK di Kantor Wapres Jakarta, kemarin (27/8).

Kali ini, Wapres membuka perangai buruk pengusaha itu karena mendapat surat dari Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mengeluhkan rekonstruksi pascabencana terhambat karena ada pengusaha yang tidak memenuhi janjinya membantu pembangunan. Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola juga mengeluhkan hal serupa.

“Di NTB lebih parah lagi, orang yang sudah dielu-elukan karena merasa hebat menyumbang kiri-kanan, mau ajukan (bangun) rumah, ajukan apa, disambut oleh gubernur, panglima. Aduh, itu bohong semuanya, merasa hebat tapi tidak ada buktinya,” tambahnya.

Oleh karena itu, Wapres mengingatkan kepada jajarannya dan juga kepala daerah terdampak bencana untuk tidak mudah percaya kepada pengusaha yang obral janji memberi bantuan pembangunan. Wapres juga memperingatkan kepada para pengusaha untuk tidak mengumbar janji memberi bantuan hanya demi mendapatkan penghargaan dari Presiden.


Berita Terkait



add images