iklan
(FOTO AFP)

Tiga kali terjun ke kejuaraan dunia sebagai pasangan, Ahsan dan Hendra sudah menjalani 18 kali pertandingan. Hebatnya, mereka tidak pernah kalah! Memang betul, mereka seolah gagal di edisi 2014. Karena kandas di 32 besar alias babak kedua. Namun, saat itu mereka memang mengundurkan diri karena ada masalah. Jadi, secara teknis mereka tidak kalah.

Kedua bapak sangat tenang menyongsong pertandingan tadi malam. Mereka memasuki court dengan wajah santai. Mereka juga tenang ketika Hoki/Kobayashi sangat merepotkan di game pertama. Game kedua, karena kalah start, mereka langsung tertinggal jauh. Karena itu, di game penentuan, mereka langsung mengambil inisiatif serangan. Hasilnya langsung terlihat. Ahsan/Hendra leading hingga interval, lalu melaju jauh hingga sempat 18-12.

Menghadapi Hoki/Kobayashi yang belakangan merepotkan pasangan-pasangan top dunia (termasuk juara bertahan Li Junhui/Liu Yuchen yang dikalahkan di semifinal), The Daddies mengaku tidak menyiapkan apa-apa. ”Lha sudah final, mau siapkan apa lagi. Kami lebih siap saja. Lebih fokus. Lebih menyiapkan mental saja,” ucap Ahsan dalam wawancara mixed zone yang ceria itu.

Tahun ini, pasangan tersebut sudah merebut setidaknya dua gelar bergengsi. Yakni All England dan kejuaraan dunia. Hal itu membuat mereka makin optimistis melaju ke Olimpiade 2020 Tokyo. ”Memang itu tujuan kita waktu memutuskan untuk berpasangan kembali,” ucap Ahsan.

Sementara itu, kekalahah Hoki/Kobayashi tidak membuat Jepang urung menjadi juara umum edisi tahun ini. Total, dari empat wakil yang lolos ke final, tim Bird Japan merebut dua gelar. Yakni lewat ganda putri Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara dan tunggal putra Kento Momota. Tiongkok, yang hanya meloloskan satu wakil ke final, mencuri gelar lewat ganda campuran Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

(ful/fin)


Sumber: Fin.co.id

Berita Terkait



add images