iklan ilustrasi
ilustrasi

“Tapi sebenarnya yang harus dilihat juga adalah pemerintah sudah melakukan mitigasi seperti apa. Karena kemarau ini bisa berlangsung lama. Langkah mitigasi untuk mencegah harga naik terlalu tinggi menurut saya penting juga untuk diperhatikan,” ujar Huda kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (23/8).

Dia melihat, sejauh ini pemerintah tidak melakukan langkah cepat untuk menstabilkan harga cabai. Bahkan, cenderung menunggu musim kemarau berakhir sehingga pasokan cabai berlimpah.

“kayaknya pemerintah sudah pasrah menunggu musim kemarau berakhir untuk mengurai masalah harga cabai ini,” ucap dia.

Sementara pengamat pertanian, Dwi Andreas memperkirakan harga cabai akan berasur turun pada bulan September mendatang. Sebab sudah musim panen.

“Harga cabai akan turun pada bulan September. Oleh karena itu, pada September nanti cabai tidak sumbang inflasi,” kata dia kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (23/8).

Dia pun meminta persoalan kenaikan harga cabai tidak perlu dibesar-besarkan karena biarkan petani sekali-kali menikmati kenaikan harga cabai.

“Sudah tidak perlu digede-gedein masalah kenaikan cabai. Bulan September sudah stabil lagi kok,” tukas dia.

Hari ini harga cabai di pasar tradisional sudah berangsur turun. Di Pasar Sunter Podomoro, Jakarta Utara, harga cabai menyentuh angka Rp62 ribu hingga Rp72 ribu per kilogram (kg). Sebelumnya Rp90 ribu per kg.

Secara rinci, hampir seluruh jenis cabai mengalami penurunan harga, mulai dari cabai merah keriting yang menjadi Rp62 ribu per kg, cabai merah besar menjadi Rp67 ribu per kg, cabai rawit merah Rp72 ribu per kg dan cabai rawit hijau Rp70 ribu per kg.

(din/fin)

 


Sumber: Fin.co.id

Berita Terkait



add images