iklan ilustrasi/dok.
ilustrasi/dok.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Isu putera daerah terus saja dimainkan di Pilkada Provinsi Jambi yang bakal dihelat pada 2020 mendatang.
Isu itu kian menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat terlebih lagi di Media Sosial (Medsos).

Padahal, Undang-undang pun menjamin bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama, baik itu memilih dan dipilih, hak mencalonkan dan dicalonkan.

Menurut Pengamat Politik Jambi, Navarin Karim, istilah putra daerah itu dalam setiap Pilkada sebenarnya harus dihilangkan.
Dijelaskannya, kalau dapat pemimpin yang merupakan putra daerah itu bagus, tapi kalau kualitas putra daerah kalah jauh dari yang bukan putera daerah, kenapa tidak.

"Prestasi yang real atau nyata lebih penting dari isu ini," tegasnya saat dihubungi Jambi Ekspres (Induk Jambi Update) beberapa waktu lalu.
Menurutnya, karena dalam undang-undang otonomi daerah itu disebutkan yang berhak maju sebagai kepala daerah itu syaratnya ada dua poin intinya, pertama Kandidat yang menguasai tentang daerah tersebut.

"Dia tahu pontensi tentang daerah itu dan apa yang akan dibuatnya jika terpilih nantinya," jelasnya.
Kemudian yang kedua mendapat dukungan masyarakat di daerahnya. "Kalau Dia bisa mendapatkan simpati masyarakat di daerahnya kenapa tidak," tuturnya.

Kalau putra daerah kualitasnya dibawah yang bukan putra daerah, kata Navarin Karim, kenapa harus dipaksakan untuk dipilih. "Jadi prestasi yang real atau prestasi yang bukan dibuat-buat itu lebih penting dilihat," tukasnya. (wan)


Berita Terkait



add images