iklan KELELAHAN: Petugas dari PPIH Arab Saudi mengguyur kepala Upah Supandi dengan air mineral. (HILMI SETIAWAN/JAWA POS)
KELELAHAN: Petugas dari PPIH Arab Saudi mengguyur kepala Upah Supandi dengan air mineral. (HILMI SETIAWAN/JAWA POS)

 Cuaca di Makkah sedang kurang bersahabat. Panasnya mencapai 42 derajat Celsius disertai sapuan kabut debu tipis. Padahal, minggu lalu suhu masih di bawah 40 derajat. Ada jamaah yang diduga sudah mengalami heat stroke. 

M. Hilmi Setiawan, Makkah-Jawa Pos

JAMBIUPDATE.CO, DOKTER - Erdi Halida Putra SpS bergegas menuju tempat wudu laki-laki tidak jauh dari tempat sai di kompleks Masjidilharam. Dia mendapat kabar dari jamaah haji Indonesia lainnya bahwa ada kakek-kakek tampak lemas.

Saya datang, Kakek Upah (Upah Supandi, Red) ini dalam posisi duduk tertunduk, kata dokter kloter SUB-11 (embarkasi Surabaya) itu.

Saat disentuh, badan Upah sangat panas. Erdi mengajak berbicara, tetapi Upah tidak merespons. Erdi langsung mengguyur jamaah kloter JKS-59 (embarkasi Bekasi) itu dengan air. Dia menduga Upah baru selesai umrah. Erdi lantas meminta petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk menggendong Upah menuju posko petugas Indonesia tidak jauh dari Marwah Gate.

Sampai di posko, Upah langsung diberi cairan infus. Erdi dibantu seorang petugas lainnya terus mengguyur kepala jamaah berusia 85 tahun itu dengan air mineral. Setiap kali mengguyur, petugas juga menepuk-nepuk bagian ubun-ubun Upah. Ini badannya sampai sekarang masih demam, kata Erdi.

Dia menjelaskan bahwa Upah terkena sengatan panas alias heat stroke. Pada kasus ini, asupan air tidak hanya dari infus dan guyuran langsung di bagian kepala, tetapi juga disuruh minum air sebanyak-banyaknya.

Menurut Erdi, heat stroke merupakan aku­mulasi dari beberapa kondisi. Di antaranya, cuaca panas, kelelahan, kurang minum, dan dehidrasi. Juga faktor usia.

Cuaca panas di kawasan Makkah atau Masjidilharam kemarin terasa mulai pagi sekitar pukul 09.00 waktu Arab Saudi (WAS) atau 13.00 WIB. Ribuan jamaah berduyun-duyun masuk ke Masjidilharam untuk melaksanakan salat Jumat. Suasana terasa lebih ramai jika dibandingkan dengan Jumat-Jumat sebelumnya. Sebab, jamaah dari penjuru dunia, termasuk Indonesia, terus berdatangan mendekati puncak haji 10 Agustus mendatang.

Salah satu jamaah Indonesia yang juga merasakan panas saat berangkat ke Masjidilharam adalah Rosali dari kloter BTH-19 (embarkasi Batam). Dia bersama rekannya menuju Masjidilharam dengan menggunakan payung dan masker. Sudah diberi tahu sejak dari hotel, cuaca siang ini akan panas. Jadi, sudah persiapan, ungkapnya.

Rosali berharap masih bisa mendapat tempat di dalam Masjidilharam. Jika sampai melaksanakan salat di luar, panasnya luar biasa. Dia lantas bergegas masuk ke bagian lantai 1.

Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah Muhammad Imran mengimbau jamaah lansia untuk mengurangi aktivitas di luar hotel. Dia menyampaikan, memang belum ada kasus yang murni heat stroke yang masuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.

Namun, dia menyatakan, Kamis (25/7) ada jamaah yang masuk ke KKHI dengan gangguan jantung. Padahal, jamaah laki-laki berusia 50-an tahun itu sebelumnya tidak punya riwayat sakit jantung, ujarnya.
Imran menuturkan, jamaah yang tidak punya riwayat penyakit jantung berpotensi terkena serangan akut akibat panas dan kelelahan. Pada kondisi panas, kerja jantung terbebani oleh aktivitas berat. Kinerja jantung akan semakin berat jika mengalami dehidrasi. Imran menyatakan, jamaah yang mendadak terkena penyakit jantung itu sudah dirujuk ke RS Arab Saudi.

Tidak semua jamaah haji Indonesia kemarin melaksanakan salat Jumat di Masjidilharam di bawah terik yang menyengat. Rombongan jamaah dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Assunniyyah, Kencong, Jember, Jawa Timur, memilih salat Jumat di masjid dekat hotel.

Ketua KBIH Assunniyyah Gus Ahmad Ghonim Jauhari menyatakan tidak memaksakan jamaahnya. Pagi hari saya memantau prakiraan cuaca, memang cenderung panas, kata pria yang akrab disapa Gus Ghonim itu.

Dia menyampaikan, ada 180 jamaah yang ikut KBIH Assunniyyah yang tergabung dalam empat rombongan atau bus. Gus Ghonim menuturkan, jamaah lansia dan tidak terlalu kuat dianjurkan salat Jumat di masjid yang tidak jauh dari hotel. Mereka menginap di Hotel Arkah Bakkan. Untuk masjid terdekat dari hotel itu, ada Masjid Bin Baz di kawasan Mahbasjin.

Alhamdulillah, jamaah yang sepuh sudah memahami dan bersedia diajak berjamaah di masjid di area hotel, tuturnya. Gus Gho­nim mengakui, di bawah suhu yang mencapai 40 derajat Celsius atau lebih, jamaah rawan terkena heat stroke. Khususnya jamaah lansia.

Selain itu, untuk sehari-hari, kata dia, rombongannya lebih banyak beraktivitas di dalam hotel. Misalnya, salat wajib yang dilakukan di lorong kamar hotel. Jamaah berjejer di sepanjang lorong kamar hotel untuk salat wajib berjamaah.

Editor : Ilham Safutra

Reporter : (*/c5/ayi)

 


Berita Terkait



add images