iklan Kebakaran hebat yang terjadi disebabkan adanya aktivitas membakar sampah. (Riana Setiawan/Jawa Pos)
Kebakaran hebat yang terjadi disebabkan adanya aktivitas membakar sampah. (Riana Setiawan/Jawa Pos)

JAMBIUPDATE.CO, Kepulan asap membubung di kawasan Bulak Banteng Wetan, Kecamatan Kenjeran, kemarin sore (27/5).

Belasan bangunan semipermanen di atas bekas tanah kas desa (BTKD) ludes terbakar.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden di daerah padat penduduk tersebut. Kebakaran diketahui sekitar pukul 15.30.

Ada yang membakar sampah, kata Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya Bambang Vistadi.

Begitu mengetahui api semakin besar, warga berusaha memadamkannya dengan peralatan seadanya.

Namun, upaya itu tidak berhasil. Api semakin besar dan mulai merembet ke bangunan yang dekat dengan tumpukan sampah tersebut.

Karena khawatir keadaan semakin buruk, warga menghubungi dinas pemadam kebakaran (PMK).

Setidaknya 15 mobil PMK dikerahkan. Usaha pemadaman tak berjalan lancar. Kami kesulitan sumber air karena jauh, di sungai Tanah Merah, ucap Bambang.

Sempitnya jalan menuju lokasi kebakaran juga menjadi masalah tersendiri. Mobil pemadam tidak bisa leluasa menuju titik api karena keterbatasan akses. Apalagi, di jalan raya juga waktu pulang kerja. Jalanan padat, tambah Bambang.

Akibatnya, api dengan cepat merembet dan menghabiskan bangunan semipermanen di sekitar lokasi.

Sekitar dua jam kemudian, api baru berhasil dipadamkan. Di dalam, kabarnya juga ada mobil yang ikut terbakar. Tapi, kami belum cek, tambah Bambang.

Sampai tadi malam, insiden tersebut masih diselidiki pihak kepolisian. Petugas dari Polsek Kenjeran berada di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pendataan.

Hasilnya akan kami sampaikan secepatnya. Perkiraan kami, ada sepuluhan bangunan semipermanen yang ikut terbakar, kata Kanitreskrim Polsek Kenjeran Iptu Endri Subandrio.

Sekcam Kenjeran Sukanan mengusulkan pembangunan pagar di lahan tersebut. Tujuannya, mengamankan aset pemkot supaya tidak lagi didirikan bangunan-bangunan liar.

Dia juga mengimbau warga untuk tidak meletakkan barang-barang di atas lahan BTKD. Terutama barang bekas yang mudah terbakar seperti plastik dan kertas. Sebagai antisipasi agar tidak kebakaran lagi, tambahnya.

Editor : Dhimas Ginanjar

Reporter : yon/c11/ayi


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images