iklan DARI MAHASISWA UNTUK MAHASISWA: Irsyad menjual ganja sejak tahun lalu. Dia ditangkap petugas BNNK Surabaya kemarin (19/5). (Alfian Rizal/Jawa Pos)
DARI MAHASISWA UNTUK MAHASISWA: Irsyad menjual ganja sejak tahun lalu. Dia ditangkap petugas BNNK Surabaya kemarin (19/5). (Alfian Rizal/Jawa Pos)

JAMBIUPDATE.CO, Kali ini Irsyad Khamami tidak bisa berkelit. Dia tertangkap basah membawa 1 kilogram ganja di Bank BRI KCP Wonocolo, Siwalankerto.

Irsyad dicokok petugas BNNK Surabaya saat membawa daun mariyuana itu. Barang tersebut ditempatkan dalam stoples. Kami tunggu sejak seminggu lalu, tiga tempat, tidak jadi terus, kata Plt Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya Kompol Damar Bastian kemarin (19/5).

Menurut Damar, barang yang diedarkan pelaku cukup banyak. Setiap bulan, dia mendapat pasokan daun mariyuana itu dari Padang, Sumatera Barat. Selama satu tahun, pelaku mengedarkannya di wilayah Surabaya, imbuhnya.

Damar mengatakan, target pelaku adalah mahasiswa. Perwira dengan satu melati di pundak itu menerangkan, barang tersebut dibeli secara online.

Untuk 1 kilogram, Irsyad membelinya Rp 1,4 juta. Keuntungannya dua kali lipat. Ini bandar ganja top di tingkat mahasiswa, terang Damar.

Sebelumnya, lanjut Damar, pelaku mengelak ketika ditangkap. Dia mengaku tidak mengetahui barang yang dibawanya.

Tapi, setelah petugas mencari handphone pelaku, ternyata Irsyad bukan kurir. Melainkan bandar. Itu diketahui karena ada percakapan transaksi di handphone pelaku.

Damar menjelaskan, pemuda asal Surabaya itu memesan ganja tersebut seminggu lalu. Irsyad memilih jalur paket JNE Juanda.

Setelah itu, pelaku menggunakan alamat palsu di Kebonsari untuk memastikan kondisi aman. Petugas pengiriman pun menuju alamat rumah yang dicantumkan dalam paket.

Namun, petugas hanya mendapati rumah kosong. Saat itulah, Irsyad meminta barang dibawa kembali dan diantar ke TKP penangkapan, BRI KCP Wonocolo. Tersangka sudah mengetahui sedang dilacak, makanya ganti-ganti posisi terus, jelas Damar.

Sementara itu, Irsyad mengaku sudah menjual ganja selama satu tahun. Dia membelinya melalui online shop dari Bonang Bersaudara. Setiap bulan, Irsyad mengedarkannya di lingkungan kampus wilayah Surabaya.

Maklum, Irsyad merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya. Dengan begitu, banyak konsumennya yang berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar. Coba-coba. Tapi, kok menguntungkan, jadi keterusan jualan ini, ungkapnya.

Irsyad mengaku selalu menggunakan sistem paket. Namun, dia tidak pernah bertemu langsung dengan penjual ganja itu. Selain daun ganja, petugas menemukan serbuk kopi yang berasal dari campuran daun kratum.

Saat ini BNN Kota Surabaya masih mendalami jaringan Irsyad. Petugas menangkap bandar ganja tersebut setelah mendapatkan informasi dari BNN Provinsi Jatim.

Editor : Dhimas Ginanjar

Reporter : den/c7/end


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images