iklan Ketua KPK Agus Rahardjo (Issak Ramadhan/JawaPos.com)
Ketua KPK Agus Rahardjo (Issak Ramadhan/JawaPos.com)

JAMBIUPDATE.CO, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo tidak banyak bicara soal tim panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK yang menuai kritik publik. Agus menginginkan tim pansel KPK buatan Presiden Joko Widodo dapat bekerja secara transparan.

Enggak perlu kritik dari KPK, yang penting gini loh, nanti setelah ini ada pengumuman jadwal mengenai SOP bagaimana mereka melakukan pemilihan calon pimpinan KPK, komisioner KPK. Jadi kalau menurut saya diawasi saja, kata Agus di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (20/5).

Agus mengajak masyarakat untuk mengawasi setiap tahapan proses seleksi pimpinan KPK. Hal ini dilakukan agar mendapat pimpinan KPK yang independen dan berintegritas.

Tes ini diikuti, kemudian kriteria lulus apa, ya kalau gitu kan baik. Sampai nanti fit and proper test, dulu kan juga terbuka kan, kita awasi saja. Kita bisa melihat mana yang kualitasnya bagus mana yang tidak, tegas Agus.

Agus pun mengajak masyarakat yang memiliki integritas dan mampu memimpin pemberantasan korupsi ke depan untuk dapat mendaftar menjadi pimpinan KPK periode 2019-2023.

Mari kita dorong kalau punya kenalan yang bagus, integritas bagus, dorong untuk daftar, jelas Agus.

Sebelumnya, susunan panitia seleksi (pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuai kritik dari sejumlah elemen masyarakat. Keputusan Presiden Joko Widodo yang menunjuk para anggota pansel capim KPK dinilai akan mempengaruhi kinerja KPK ke depan.

Presiden Jokowi mengambil keputusan yang sangat buruk terkait pemilihan panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2019-2023, kata AMAR Law Firm and Public Interest Law Office Alghiffari Aqsa saat dikonfirmasi, Minggu (19/5).

Alghiffari menilai, tim pansel capim KPK yang dibentuk Jokowi memiliki risiko besar terhadap kinerja pemberantasan korupsi. Menurutnya, lembaga antirasuah akan dipimpin oleh orang-orang yang bisa melemahkan KPK.

Keputusan tersebut memiliki risiko besar KPK selama empat tahun ke depan akan dipimpin oleh orang yang tidak kompeten atau justru melemahkan KPK, tegas Alghiffari.

Atas dasar tersebut, mantan aktivis Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) ini meminta Presiden Jokowi untuk kembali merombak susunan tim pansel capim KPK. Sebab terdapat orang yang dinilai dipertanyakan independensinya.

Adanya anggota Pansel KPK yang memiliki permasalahan integritas; pernah melakukan kecurangan dalam tes pejabat publik dan tidak transparan dalam laporan kekayaan, tukas Alghiffari.

Editor : Kuswandi
Reporter : Muhammad Ridwan


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images