iklan Pekerja memotret layar rekapitulasi penghitungan suara melalui aplikasi Situng di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Sabtu (20/4). Saat ini rekapitulasi penghitungan suara melalui aplikasi Situng masih terus berjalan, KPU menegaskan Situng hanya merupakan informasi dan tidak akan mempengaruhi penetapan hasil pemilu 2019 karena rekapitulasi resmi tetap dilakukan secara manual. (MIFTAHULHAYAT/JAWA POS)
Pekerja memotret layar rekapitulasi penghitungan suara melalui aplikasi Situng di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Sabtu (20/4). Saat ini rekapitulasi penghitungan suara melalui aplikasi Situng masih terus berjalan, KPU menegaskan Situng hanya merupakan informasi dan tidak akan mempengaruhi penetapan hasil pemilu 2019 karena rekapitulasi resmi tetap dilakukan secara manual. (MIFTAHULHAYAT/JAWA POS)

JAMBIUPDATE.CO,  Pusat Informasi dan Pelayanan (PIP) PKS Malaysia mengendus dugaan penggelembungan suara oleh salah satu caleg dan partai pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pos di Kuala Lumpur, Malaysia. Ketua PIP PKS Malaysia Ali Sophian menjelaskan, PSU Jalur Pos digelar karena temuan surat suara tercoblos atas nama Caleg Nasdem Davin Kirana yang menghebohkan beberapa waktu lalu.

Kemudian, lanjut Ali, saat penghitungan hasil PSU POS hingga Kamis (16/5) lebih dari 16 ribu dari 22.807 surat suara dimiliki Davin Kirana. Hal ini, kata Ali, membuat banyak partai politik curiga termasuk PKS.

Kecurigaan ini bertambah dengan temuan alamat fiktif, yaitu di Pekan Sekinchan, dengan pemilih yang mencapai ratusan dan bahkan ribuan, dan kemungkinan adanya alamat yang dipergunakan seperti ini ada beberapa. Hal ini dikuatkan dengan temuan Panwaslu yang kami dengar, papar Ali, Jumat (17/5).

Atas temuan tersebut, Ali meminta dan mendukung agar Panwaslu mengusut dan mengungkap keterlibatan salah satu caleg dalam dugaan penggelembungan suara di PSU Pos Kuala Lumpur. Terpisah, Ketua Nasdem di Malaysia, Tengku Adnan mengatakan proses penghitungan suara ulang sudah berjalan sesuai aturan yang ada dan berlaku.

Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) saat ini sedang melakukan penghitungan suara ulang. Sampai dengan kemarin, Kamis (16/5), suasana penghitungan suara ulang yang bertempat di PWTC Kuala Lumpur (KL) ini berjalan lancar dan kondusif.

Sebelumnya PPLN telah mengirimkan surat suara untuk PSU sebanyak 257 ribuan melalui pos, mulai 6 sampai 9 Mei 2019. Pada pengiriman surat suara melalui pos ini PPLN Kuala Lumpur mengajak seluruh perwakilan partai politik dan relawan capres yang menjadi lingkup kerja PPLN Kuala Lumpur.

Pengiriman surat suara melalui pos itu dilepas secara bersama di kantor Kedutaan Besar Indonesia Kuala Lumpur. Kemudian secara bersama pula diantarkan ke kantor pusat pos Malaysia yang terletak di Syah Alam.

Suasana kekeluargaan juga sangat terasa antar partai politik. Hal ini bisa disebabkan suasana Ramadan, ujar Adnan dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Jumat (17/5).

Pada proses penghitungan surat suara yang masuk, tahap pertama PPLN disaksikan oleh saksi partai melihat bahwa perolehan suara didominasi oleh Davin Kirana. Caleg yang berasal dari Partai Nasdem.

Terkait dengan signifikansi suara Davin tersebut, Adnan menyatakan hal itu sesuatu yang wajar. Sebab Davin merupakan caleg yang paling rajin melakukan sosialisasi dan kampanye di tengah masyarakat Indonesia yang berada di Kuala Lumpur.

Davin sudah melakukan sosialisasi masif bahkan tanpa henti selama 4 bulan menjelang hari pemungutan suara tahap pertama lalu. Jadi, sesuatu yang wajar juga jika sekarang Davin begitu dominan, sebab Davin juga berdomisili di Kuala Lumpur, katanya.

Lebih jauh Tengku Adnan juga mengatakan, dengan jumlah pemilih yang begitu besar di Malaysia, Nasdem sendiri sebenarnya menargetkan dua kursi dari Dapil Jakarta II.

Saya sebagai ketua partai diberi target satu kursi dari Malaysia dan satunya dari Daerah Jakarta Pusat dan Selatan. Namun kondisi pemilu yang persaingannya sangat ketat ini membuat Nasdem hanya akan berjuang untuk mendapatkan satu kursi, ungkapnya.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum RI (KPU), Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan, apabila proses penghitungan di Kuala Lumpur, Malaysia selesai dihitung, maka KPU akan melakukan penghitungan rekapitulasi tingkat nasional di sela-sela penghitungan provinsi lain.

Nanti akan disampaikan yang ada di Kuala Lumpur dalam forum rekapitulasi nasional, ungkapnya.

Proses rekapitulasi di Kuala Lumpur juga terus dilakukan. Sampai saat ini sebayak 129 kantor perwakilan sudah menyelesaikan rekapitiasi.

Tapi pada prinsipnya prosedurnya adalah kalau merea sudah menyelesaikan itu, nanti KPU buka lagi pleno rekapitulasi perolehan suara, pungkasnya.

Editor : Estu Suryowati

Reporter : Gunawan Wibisono, Trimujoko Bayuaji

 


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images