JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih atau golongan putih (golput) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 berhasil ditekan. Ini terlihat dari tingginnya angka pertisipasi pemilih pada hajatan demokrasi 17 April kemarin.
Dari data yang dihimpun, partisipasi pemilih untuk Provinsi Jambi berada diatas angka 80 persen lebih. Hal ini mengalami peningkatan dari Pemilihan Gubernur Jambi 2015 lalu yang berada di angka 78 persen.
Secara rinci, untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden partisipasi pemilih di Jambi 81,89 persen, kemudian untuk DPR RI 81,75 persen, DPD RI 81,75 persen, DPRD Provinsi Jambi dan Kabupaten/kota pada kisaran 81,69 Persen. Itu artinya, angka Golput pada Pemilu tahun ini berada pada kisaran angka 18,23 persen.
BACA JUGA : Pleno Rekapitulasi di Jambi, Tak Ada Masalah Krusial
Jika dibandingkan pada Pilgub 2015, angka golput mencapai 34,34 persen dari sekitar 2.507.371 orang pemilih. Jumlah ini justru meningkat dibandingkan dengan angka golput pada Pilgub Jambi tahun 2010 yang hanya 24 persen.
Komisioner KPU Provinsi Jambi, Apnizal menyebutkan, secara keseluruh partisipasi pemilih di Provinsi Jambi berada diangka 81,77 Persen. Alhamdulillah, kita bisa mencapat target yang sudah ditetapkan. Untuk target nasional 77, 5 persen dan 80 persen untuk target Provinsi Jambi, bebernya.
Jika melihat angka tersebut, kata Apnizal, masyakat di Provinsi Jambi yang tidak menyalurkan hak pilih berada diangka 18,23 Persen. Untuk angka Golput itu bisa dilihat dari hasil pengurangan dari partisipasi pemilih dengan persentase 100 Persen, katanya.
Menurut Apnizal, meningkatnya partisipasi pemilih tidak terlepas dari kerja keras berbagai pihak. Salah satunya yakni dengan terbentuknya relawan demokrasi beberapa waktu lalu.
Pencapaian ini merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan. Artinya, sejumlah upaya yang telah dilakukan berjalan sesuai dengan harapan, ungkapnya. (wan)
