iklan

JAMBIUPDATE.CO, SLEMAN - AD, seorang perampok, akhirnya tewas saat dirawat di RS Bhayangkara, Sleman.

Warga Bandung, Jawa Barat, mengalami luka parah akibat baku tembak dengan Ditreskrimum Polda DIJ di Purworejo Senin (29/4).

Sementara tiga tersangka lain, ASS dan SBH, warga Karawang, Jawa Barat, dan FB, asal Ngawi, Jawa Timur, masih menjalani perawatan medis secara intensif.

ASS menderita luka tembak di bahu kanan dan kiri, serta mengalami patah tulang bahu kiri.

Sedangkan SBH luka tembak di punggung kanan dan kaki kiri. FB terluka tembak di paha kanan.

Memang para pelaku ini menderita banyak luka tembak karena terlibat baku tembak dengan anggota Polda DIJ, ungkap Kabid Humas Polda DIJ AKBP Yuliyanto seperti diberitakan Radar Jogja (Jawa Pos Group).

Menurut Yuliyanto, aksi pengejaran terhadap para pelaku curat berlangsung dramatis. Karena para pelaku melawan.

Saat ban belakang mobil yang ditumpangi para pelaku pecah, mereka tidak menyerah dan tetap melaju sejauh kurang lebih 35 kilometer. Dari kawasan Pantai Glagah, Kulonprogo hingga akhirnya menabrak truk di wilayah

Desa Borowetan, Banyuurip, Purworejo. Tepatnya di depan Rumah Makan Rezeki di Jalan Purworejo-Jogjakarta.

Yuliyanto mengatakan, komplotan perampok itu selalu menggunakan senjata api setiap kali beraksi. Mereka biasanya mengincar rumah atau toko handphone.

Dirreskrimum Kombes Pol Hadi Utomo menambahkan, para pelaku adalah buron selama seminggu.

Mereka diketahui akan beraksi di wilayah hukum Polda DIJ. Namun, saat akan ditangkap mereka malah melawan dengan menembaki aparat. Kemudian melarikan diri.

Para pelaku, kata Hadi, tergolong sadis. Modus mereka menyatroni rumah atau toko yang hendak buka.

Para pelaku lantas menodong korban dengan senjata api lalu menutup toko. Sehingga dari luar tidak kelihatan sedang terjadi perampokan.

Di DIJ ada tiga laporan kasus serupa. Dua di Gunungkidul dan satu di Bantul. Korbannya pemilik toko handphone.

Dengan kerugian mencapai Rp 600 juta. Berupa beberapa produk handphone dan uang tunai. "Kasus ini masih dalam pengembangan, ujarnya.

Untuk pengungkapan perkara tersebut Polda DIJ bekerja sama dengan Polda Jawa Barat dan Polda Jawa Tengah.

Polisi menduga masih ada korban lain dengan pelaku yang sama. Kami selesaikan dulu yang di DIJ. Kami juga belum tahu apakah para pelaku itu residivis atau bukan," lanjut Hadi.

Saat penangkapan pelaku, polisi mengamankan satu pucuk senjata api dengan lima butir peluru berkaliber 9 mm. Hadi menduga pistol pelaku berisi penuh (15 butir) saat digunakan untuk menyerang polisi yang menyergap mereka.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam pelarian para pelaku curat menumpang mobil Toyota Avanza silver nopol B 1012 KMT.

Mereka terhenti setelah mobil menabrak truk bermuatan semen Nopol R 1751 GC yang dikemudikan Sarwono, warga Gunungkidul. Truk semen itu melaju dari arah berlawanan.

Mobil yang ditumpangi pelaku ringsek di bagian depan. Kaca belakang pecah. Demikian halnya kaca bagian belakang sopir.

Ada banyak bekas lubang peluru di badan mobil mulai bagian depan, samping kanan kiri, dan belakang. (har/yog)


Sumber: jpnn.com

Berita Terkait



add images