iklan Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip sat tiba di gedung KPK, Selasa (30/4) malam (Fedri Tarigan/Jawa Pos)
Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip sat tiba di gedung KPK, Selasa (30/4) malam (Fedri Tarigan/Jawa Pos)

JAMBIUPDATE.CO, Bupati Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sri Wahyumi Maria Manalip tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), usai diringkus Tim Satgas Penindakan. Dia tiba sekitar pukul 20.15 WIB dengan mendapat pengawalan ketat dari petugas keamanan KPK dan anggota polisi.

Pantauan JawaPos.com, Sri datang ke lembaga antirasuah mengenakan kemeja batik berwarna biru. Dia pun menutup rambutnya dengan topi berbulu berwarna merah muda.

Ketika ditanya awak media, Sri Wahyumi mengaku bingung tiba-tiba ditangkap oleh penyidik dan langsung dibawa ke gedung KPK yang berada di Kuningan, Jakarta Selatan.

Saya bingung karena barang nggak ada saya terima. Tiba-tiba saya dibawa ke sini, kata Sri saat masuk ke gedung KPK, Selasa (30/4).

Politikus Hanura itu secara tegas membantah menerima suap terkait proyek yang bergulir di wilayahnya. Dia pun mengklaim tidak pernah menerima barang-barang mewah.

Tidak benar saya terima hadiah, Saya tidak terima barang itu, tegas Sri.

Sebelumnya, KPK menangkap Bupati Kepulauan Talaud, Sri Wahyumi Maria Manalip dalam operasi senyap di Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara pada Selasa (30/4). Dalam operasi ini KPK mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya jam tangah mewah merk Rolex.

Buktinya antara lain ada yang tas wanita, diserahkan tas wanita kemudian juga ada arloji Rolex, kata Ketua KPK Agus Rahardjo di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/4).

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menjelaskan, penangkapan Sri Wahyumi merupakan bagian dari rangkaian operasi tangkap tangan yang mulanya dilakukan pada Senin (29/4) jelang tengah malam di Jakarta.

Dalam operasi senyap ini petugas menangkap 4 orang swasta dan kini sudah ada di Gedung Merah Putih KPK untuk pemeriksaan awal. Diduga Sri Wahyumi menerima hadiah berupa tas, jam, dan perhiasan berlian yang nilainya ditaksir ratusan juta rupiah. Hadiah ini diberikan terkait pengurusan proyek di Kepulauan Talaud.

Editor : Kuswandi

Reporter : Muhammad Ridwan


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images