iklan Surat suara pemilu 2019. Foto : JPNN
Surat suara pemilu 2019. Foto : JPNN

JAMBIUPDATE.CO, SURABAYA - Komposisi empat pimpinan DPRD Surabaya tidak akan banyak berubah. Hanya posisi Partai Demokrat yang belum aman.

Partai berlambang Mercy itu masih harus bersaing dengan dua parpol lain untuk mendapatkan jatah kursi pimpinan dewan keempat.

Dua partai yang berpeluang menyingkirkan Demokrat dari kursi pimpinan adalah PKS dan Golkar.

Kesimpulan itu didapat dari penghitungan suara sementara yang dilakukan SCG Research and Consultant.

Data didapat dari rekapitulasi C1 di 91 persen TPS di Surabaya. Posisi PKS masih unggul tipis dengan Demokrat.

Namun, persentase keduanya sama-sama 7,93 persen. Partai Golar membuntuti dengan perolehan 7,92 persen.

Cuma selisih 0,01 persen dengan dua partai itu. Direktur Eksekutif SCG Didik Prasetiyono mengatakan, perebutan kursi pimpinan keempat bakal seru PKS yang perolehan suaranya naik berpeluang mendapatkan kursi pimpinan dewan. Kursi itu pernah mereka pegang pada periode 2009-2014.

'Bakal seru kalau PKS bisa dapat jatah pimpinan lagi,' tuturnya.

Namun, Didik tidak mau melanjutkan rekapitulasi hingga 100 persen. Dia khawatir diprotes salah satu parpol jika data yang dikumpulkan berbeda dengan hasil penghitungan KPU. Perubahan data tersebut pasti terjadi.

Sebab, rekapitulasi C1 sangat bisa berubah saat dihitung ulang di kecamatan. 'Nanti partai ini kami sebut di peringkat keempat, tapi ternyata turun. Nanti kami yang diprotes. Jadi tidak kami lanjutkan sampai 100 persen,' katanya.

Wakil Ketua DPD Golkar Surabaya Agoeng Prasodjo menerangkan, peluang Golkar untuk mendapatkan kursi pimpinan sangat terbuka lebar.

Sebab, di akhir-akhir penghitungan suara, Agoeng mengklaim bahwa suara partainya semakin melejit.

'Dari dapil saya saja sudah menembus 34 ribu. Itu masih bertambah,' jelas sekretaris Komisi C DPRD Surabaya tersebut. (sal/jun/omy/c15/ano/jpnn) 


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images