iklan Dipo Ilham Djalil.
Dipo Ilham Djalil.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Ambisi pemerintah menggenjot infrastruktur makin bermasalah dari berbagai sisi, mulai dari persoalan kualitas, durasi waktu, dan alokasi anggaran. Bahkan semua itu berdampak pada utang yang telah tembus empat ribu tiliun.

Menanggapi ini, Dipo Ilham Djalil mengatakan dalam kondisi fiscal terbatas, harusnya pengelolaan infrastruktur tak terkesan sembrono kelewat memaksakan. Sampai-sampai BUMN kini gemar hutang berimbas cash flow negative.

Ini tentu rawan riskan karena paduan utang pemerintah dan BUMN karya bisa kian berisiko. Arah utang dijaminkan ke BUMN goncang, ujarnya.

Semua itu terjadi karena investor berpikir hutang yang dikasih tidak seimbang dengan proyek yang bermasalah. Gelombang membesar dengan tumpukan bunga utang jatuh tempo.

Alhasil makin mahal bunganya karena investor minta bunga tinggi, apalagi indikasi utang pasti bertambah, katanya.

Untuk itu, dirinya berharap agar PSN harus rasionalisasi dengan evaluasi dan seleksi proyek unggulan. Jika ini tak di dikendalikan, maka rawan investor bingung dengan arah pembangunan RI.

Dampak lainnya ekonomi stagnan, ancaman risiko membesar. Tak heran bila rupiah sekarang anjlok hingga, ungkapnya.

Ia khawatir, jika ini berkepanjangn, niscaya jebakan kelas menengah bakal terjadi. Jangan sampai pemerintah terjebak, pungkasnya. (aiz)


Berita Terkait



add images