iklan Sejumlah tahanan masih berupaya kabur dengan cara memanjat tembok di Rutan Kelas II B Pekanbaru. (MHD AKHWAN/Riau Pos/JawaPos.com)
Sejumlah tahanan masih berupaya kabur dengan cara memanjat tembok di Rutan Kelas II B Pekanbaru. (MHD AKHWAN/Riau Pos/JawaPos.com)

JAMBIUPDATE.CO, RIAU - Kerusuhan di Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau yang terjadi pada Jumat (5/5) memang sangat sulit untuk dikendalikan. Aparaat gabungan yang dikerahkan pun kesulitan menenangkan para warga binaan di rutan itu.

Bahkan para warga binaan pun melakukan perlawanan dengan menyandera kepala rutan, memukuli pintu gerbang, melempari batu ke arah luar rutan. Kondisi pun benar-benar sulit diatur.

Sehingga agar suasana tidak meluas ke luar, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo menggunakan drone untuk melihat kondisi di dalam rutan. Pukul 14.43 WIB dari pantauan drone Kasat Reskrim, dua sisi gerbang sepi, tak tampak kumpulan massa tahanan.

Sementara, tak berselang lama pukul 15.00 WIB dari pantauan drone humas Polda Riau napi banyak berkumpul di jalan bagian tengah dalam rutan. Tampak pula gerbang dalam terbuka tanpa adanya petugas. "Mereka semua itu," kata salah seorang petugas di luar.

Nanang, salah seorang tahanan yang berhasil ditangkap kembali mengatakan, penyebab terjadinya kerusuhan adalah kondisi yang tak layak serta perilaku petugas yang tak pantas. "Kami satu kamar 30 orang, kami kayak binatang. Apa-apa semua pakai uang. Petugas lapas makan enak," keluhnya seperti dilansir Riau Pos (Jawa Pos Group).  (ali/iil/JPG)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait



add images