iklan Presiden RI Joko Widodo.
Presiden RI Joko Widodo.

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Kekalahan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta 2017 bisa berpengaruh terhadap Presiden Joko Widodo. Pasalnya, pria yang karib disapa Jokowi itu sudah memiliki chemistry dengan Ahok, sapaan Basuki.

Berdasarkan hasil hitung cepat, Ahok-Djarot kalah dari Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017. ŽMasa kerja Ahok-Djarot sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI hingga Oktober 2017.

"Kerja Jokowi enggak senyaman dulu dengan Ahok, karena chemistry-nya Ahok," kata Direktur Eksekutif VoxŽpol Center Pangi Syarwi Chaniago kepada JPNN.com, Senin (24/4).

Karena itu, Pangi menyatakan, tinggal bagaimana nanti Jokowi dan Anies melakukan pendekatan. Sehingga, bisa terjalin hubungan yang baik seperti ketika Gubernur DKI Jakarta dipegang Ahok. "(Jokowi) belum dapat (chemistry) dengan Anies, tapi gimana nanti bersosiŽalisasi, beradaptasi," ujar Pangi.

Terkait Pemilihan Presiden 2019, Pangi mengatakan, Jokowi bisa saja menggandeng Ahok sebagai calon wakil presiden. ŽNamun, menurut dia, perkara dugaan penodaan agama yang menjerat Ahok bisa menjadi kendala. "Untuk bisa mendapat dukungan suara mayoritas enggak gampang, Jokowi agak terganggu," tutur Pangi.

Pangi menilai, Jokowi bisa menggandeng kepala daerah yang berprestasi di pemerintahan untuk dijadikan sebagai cawapres. Misalnya saja Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Menurut Pangi, memegang jabatan sebagai wakil tidaklah mudah. Sebab, seorang wakil harus memahami persoalan fundamental dan bisa mengatasi persoalan.

Kemudian, sosok yang ditunjukŽ sebagai wakil juga harus berpengalaman, karena biasanya pekerjaannya lebih teknis. "Kalau salah ngambil wakil bisa blunder," ucap Pangi. (gil/jpnn)


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images