iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO - Masih ingat kasus penipuan bermodus penggandaan uang yang dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi? Di Kampung Bakan 

Kamisah, Desa Pangulah Utara, Kecamatan Kotabaru, kasus serupa terjadi.

Awalnya penipu yang diketahui bernama Jubaedah, ini mengobati salah satu warga Kampung Bakan Kamisah, Karawang, Jawa Barat, yang menderita gangguan jiwa. 

Melihat aksinya saat mengobati sangat meyakinkan, akhirnya banyak warga percaya jika pelaku adalah orang yang memiliki ilmu tinggi. 

Alhasil, banyak warga yang memanggilnya untuk pengobatan, hingga si pelaku tinggal di Bakan Kamisah RT 01/RW 01. 

Namun, lambat laun praktiknya justru menjurus pada penggandaan uang seperti yang dilakukan oleh Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. 

"Banyak warga yang terkena penipuan tersebut," ungkap Ketua RT 02/RW 01 Bakan Kamisah, Sayuti (41) dilansir Radar Karawang Online (Jawa Pos Grup), Rabu (14/12). 

Dia melanjutkan, warga yang percaya uangnya bisa digandakan Jubaedah, diminta untuk menyimpan hartanya di bawah bantal. Sedangkan kunci rumah diberikan kepada pelaku. 

Tapi, warga yang awalnya percaya uangnya bisa digandakan, justru mulai curiga. Pasalnya hingga waktu yang dijanjikan pelaku, harta warga tidak bertambah. 

"Justru uang yang disimpan di bawah bantal itu hilang. Ada yang Rp 5 juta, ada juga hanya ratusan ribu rupiah," ujarnya.

Merasa aksinya mulai dicurigai warga, kata Sayuti, Jubaedah bersama suaminya meninggalkan Bakan Kamisah tanpa sepengetahuan warga. 

"Suaminya saya tidak tahu namanya. Tapi setelah empat bulan tinggal di sini, akhirnya pelaku pergi," katanya.

Hal serupa dikatakan tetangga Jubaedah, Ejo (35). Awalnya pelaku mengaku sebagai paranormal yang akan mengobati penderita gangguan jiwa. 

Banyak warga yang percaya jika pelaku berilmu tinggi dan bisa menggandakan uang. Namun, empat bulan kemudian, kedua paranormal itu menghilang.

"Mereka ngaku ngerti kebatinan, tapi itu merupakan penipuan terhadap masyarakat," ucapnya.  

Dia mengatakan, ketua RT sempat menanyakan domisili pelaku, tapi mereka justru menutupinya. 

"Ada yang hendak berobat dan juga yang meminjamkan uang, tapi mereka kena tipu," ucapnya.

Sementara Kapolsek Kotabaru Ipda Asep Nugraha mengaku belum ada warga Pangulah Utara yang melaporkan kejadian tersebut.

"Belum ada laporan," ungkapnya.(mg2/rk/mam/JPG)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait