JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Pemilihan Bupati (Pilbup) Sarolangun, Februari 2017 mendatang akan berlangsung sengit. Karena kedua paslon akan adu kekuatan politik untuk merebut kursi BH 1 S.
Betapa tidak, kedua paslon memilki pengalaman dan jaringan politik masing-masing. Cek Endra misalnya, ia merupakan politisi senior dan juga mantan Bupati yang periodesasi jabatannya baru saja berkahir.
Begitu juga dengan Muhammad Madel yang juga merupakan Mantan Bupati Sarolangun. Pengalaman dan jaringan politiknya dalam berbagai kontestasi Pilkada cukup matang sebagai penantang.
Tidak salah jika pengamat politik Jafar Ahmad menilai kedunya sama-sama memiliki kans untuk menang. Pengalaman politik dan strategi mengakamodir semua kekuatan akan menjadi penenentu kemenangan.
"Kalau berpeluang, baik Madel maupun CE sama- sama berpengalaman pernah memimpin menjadi Bupati Sarolangun. Tergantung bagaimana menyusun strategi," ujarnya.
Hanya saja, CE sedikit lebih diuntungkan karena dinilai masih melekat di hati masyarakat. Karena pembangunan yang dilakukan CE masih hangat untuk diperbincangkan.
"CE lebih diuntungkan karena masih melekat dimata masyarakat, ia menjadi mantan bupati baru-baru ini, sehingga pembangunannya belum hilang dari ingatan masyarakat," ungkapnya.
Hal itu berbabding terbalik, meski berpengalaman, kepemimpinan Madel telah dilewati oleh dua generasi. Dimana masa kepemimpinan HBA dan CE setelahnya.
"Meskipun Madel pengalaman, tapi itu sudah lama. Ada kemungkinan jaringan sudah lama akan mengalihkan dukungan, katanya.
Sementara itu, pengamat politik Fisipol Universitas Jambi (Unja), M Farisi menyebutkan kerja keras paslon dalam berkampanye menjadi titik utama untuk mendulang suara. Kerja keras itu harus ditopang dengan pengalaman dan tim yang solid dari semua tingkatan.
"Kerja keras kandidat selama melakukan kampanye jadi penentu. Disini pengalaman keduanya akan diuji, sebutnya.
Namun Madel memilki kelebihan jika bisa membangun kekuatan dari pihak-pihak yang kecewa dengan kepemimpnan CE. Apalagi kemunculan Madel tidak bisa dilepaskan dari adanya kelompok yang merasa dikecewakan dengan kepemimpinan CE lima tahun sebelumnya.
"Tentu mereka memunculkan Madel ada sebabnya, merasa tidak puas dan kecewa, sehingga kelompok ini mendukung Madel ikut Pilkada," jelasnya.
Akan tetapi, Madel juga harus berhati-hati, karena kekuatan CE juga sangat dominan dan masih tersusun rapi di semua lini. Maka setidaknya madel harus kembali mengaktifkan jaringan yang telah dibentuknya pada saat menjabat Bupati.
"kekuatan CE besar karena didukung partai banyak partai. Makanya Madel harus bisa menggalang kekuatan dengan mengakitkan kembali jaringanya, tukasnya. (aiz)
