iklan Rektor Unja, Prof. Johni Najwan, S.H., M.H., Ph.D.
Rektor Unja, Prof. Johni Najwan, S.H., M.H., Ph.D.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Terkait isu adanya peloncoan dan isu pelecehan seksual yang diduga dilakukan senior di Universitas Jambi (Unja), Rektor Unja Johni Najwan, mengakui sudah memberikan teguran tertulis kepada Dekan Fakultas Peternakan dan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

 Sudah diputus saat itu juga dengan keputusan rektor, akunya.

Dikataknnya, keputusan rektor berisi dua peringatan tegas, yaitu, memperingatkan secara keras kepada Dekan agar tidak lalai dalam pengawasan di tahun berikutnya. Kemudian, memperingati Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni serta Kasubbag kemahasiswaan Falkultas Peternakan.

Terhadap panitia pelaksana, tanggung jawabanya ada di Wakil Dekan III, katanya. 

Untuk diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melarang sekolah dan perguruan tinggi untuk melakukan kegiatan peloncoan bagi siswa dan mahasiswa baru di tahun ajaran baru.

BACA JUGA : OSPEK Unja, Angota Dewan : Usut Tuntas Jika Memang Ada Pelecehan

Larangan itu tetap saja dilanggar oleh Perguruan Tinggi. Praktik perpeloncoan dilakukan para mahasiswa senior di Fakultas Peternakan Unja. Padahal Unja sebelumnya telah menyepakati untuk tidak diadakannya ospek karena dinilai tidak mendidik.

Informasi yang diterima, mahasiswa baru diminta buka baju, terus disusun, disuruh merangkak melewati lumpur dan dipaksa memegang kotoran. Rektor Unja Johni Najwan yang mendengar kabar itu langsung menuju lokasi ospek dan membubarkannya. (fth)


Berita Terkait



add images