iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI Pemadaman listrik bukan hanya menjadi keluhan masyarakat umum saja. Tapi juga Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang. Direktur Utama PDAM Tirta Mayang, Erwin Jahya Zuchri, mengatakan, dalam sehari kerugian mencapai Rp50 juta. Pendapatan dari PDAM menjadi hilang.

Tiga kali saja mati dalam sehari, kita bisa kehilangan Rp50 juta, akunya.

Kerugian tak hanya dari air saja, dari pipa juga bermasalah. Jika listrik sering mati, pipa mudah pecah. Peralatan dan popa juga cepat rusak.

Banyak kerugian kita akibat listrik sering padam, ujarnya.

Sejauh ini ada dua unit pompa yang rusak akibat listrik mati mendadak. Dalam kurun waktu dua bulan ini saja, kerugian yang dialami PDAM mencapai Rp 600 juta.

Rp 600 juta itu hanya biaya perbaikan saja, belum lagi kerugian yang lainnya, tegasnya.

Sementara Joni, Manager PLN Area Jambi, mengatakan, sering padamnya listrik ini karena, banyaknya pembangkit besar yang keluar sistem, terutama pembangkit thermal. Jaringan listrik di Provinsi Jambi yang masuk pada sistem jaringan Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng), yakni, Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Jambi, beban listiknya mencapai 1.300 megawatt (MW), sedangkan daya pembangkitnya di wilayah Sumbagteng hanya mampu 1.212 MW.

Artinya ada defisit listrik, karena itulah ada pemadaman, katanya. (hfz)


Berita Terkait



add images