iklan Walikota Jambi SY Fasha menerima kunjungan dua tamu asing Kamis (10/3)
Walikota Jambi SY Fasha menerima kunjungan dua tamu asing Kamis (10/3)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Dalam rangka meningkatkan kerjasama Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar kunjungi Kota Jambi. Selang beberapa saat kemudian, Fasha menerima kunjungan Lembaga lingkungan PBB untuk Asia Pacific, United Nations Economic and Social Commission For Asia and The Pacific (UNESCAP) beserta rombongan, kedua rombongan tersebut diterima Walikota Jambi Syarif Fasha di Griya Mayang, Kamis (10/3).

Dubes Singapura Nayar, selain tertarik membangun berbagai kerjasama perdagangan dan jasa, ia juga membawa misi meningkatkan kerjasama dibidang pendidikan yang sudah setahun ini dikerjasamakan dengan Pemerintah Kota Jambi.

Fasha, mengatakan kedatangan Duta Besar Singapura ini adalah yang kedua kalinya, ia sangat merespon Kota Jambi, untuk memberikan bantuan. Kami sangat berterimakasih, karena karena Kota Jambi masih diingat, katanya.

Kota Jambi, sebut Fasha banyak mendapat bantuan dari Singapura terutama dalam hal pendidikan dan pelatihan, sudah ada 28 orang staf Pemerintah Kota Jambi yang dikirim ke Singapura untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan pada tahun lalu. "Pelatihannya beragam, ada dibidang air bersih, lingkungan, dan lain sebagainya, imbuhnya.

Dalam pertemuan tersebut, kami sepakat pelatihan yang diberikan Singapura ini, bisa berkelanjutan dan lebih banyak lagi bidang dan kajian lainnya. Pada kesempatan tersebut, kepada Dubes Nayar, Fasha juga menyampaikan bahwa Kota Jambi sangat terbuka jika ada Investor yang ingin masuk ke Kota Jambi.

Sementara itu, Duta Besar Singapura Nayar, kepada Wartawan Mengatakan, bahwa Singapura ingin mempunyai hubungan baik dengan Indonsia dan termasuk Kota Jambi. Hubungan kedua negara ini, kata dia sangat erat dan kokoh, apalagi diera globalisasi, otonomi daerah menjadi sangat penting. "Kami (Singapura) perlu berhubungan yang langsung dengan daerah-daerah penting seperti Kota Jambi ini, ungkap Nayar.

"Saya sangat senang sudah bisa dua kali berkunjung ke Kota Jambi, dan bangga dengan Walikota Jambi.

Walikota Jambi ini teman lama saya. Potensi kerjasama yang ada di Kota Jambi juga sangat banyak, seperti lingkungan hidup, perdagangan dan pariwisata," pungkasnya.

Pertemuan yang berlangsung hampir satu jam tersebut banyak membahas rencana kerjasama yang akan ditindaklanjuti pada pertemuan-pertemuan berikutnya.

Selang beberapa saat kemudian, ditempat yang sama, Walikota Fasha menerima rombongan dari Lembaga Lingkungan PBB untuk Asia Pacific, United Nations Economic and Social Commission For Asia and The Pacific (UNESCAP).

UNESCAP adalah komisi regional PBB di bidang ekonomi dan sosial untuk kawasan Asia Pasifik dan beranggotakan 53 negara. Kunjungan rombongan UNESCAP tersebut dalam rangka tindaklanjut terkait rencana pilot project Waste to Energy di Kota Jambi.

Kota Jambi terpilih satu-satunya Kota di Indonesia sebagai pilot project Waste to Energy setelah sebelumnya menyingkirkan nominasi lain seperti Kota Malang, dan Probolinggo. Pilot project model yang ditawarkan adalah model reactor, Pengolahan sampah organik dengan sistem anaerobic digester. Selain efisiensi transportasi persampahan, pengolahan sampah organic ini, tidak sekadar menghasilkan pupuk  kompos, tapi juga akan menghasilkan energi berupa gas dan listrik, dan nantinya juga bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam pertemuannya dengan UNESCAP, Fasha mengatakan tetap akan memuluskan rencananya menjadikan Kota Jambi sebagai Pilot Project Waste to Energy, apalagi hal tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat.

"Kami tetap konsen karena ini kebutuhan dan sangat bermanfaat untuk masyarakat karena selain mengurangi sampah, pengelolaan limbah padat sampah juga dijadikan energi listrik, biogas dan kompos. Proyeknya pun akan di danai oleh UNESCAP," ujar Fasha.

Fasha juga mengatakan bahwa Pemerintah Kota Jambi harus mempersiapkan Plan B. Yang tadinya lokasinya di Angso Duo, akan kita pindahkan ke Pasar Talang Banjar nantinya, kita akan bangun di atas tanah atau aset kita sendiri (Pemerintah Kota Jambi-red)," ujarnya.

Walikota Fasha juga langsung mengajak rombongan dari UNESCAP meninjau lokasi di Pasar Talang Banjar, untuk memastikan lokasi yang akan di jadikan tempat proyek Waste to Energy tersebut.

Ia mengatakan bahwa lahan di Talang Banjar itu memiliki luas sebesar 11.000 meter persegi atau 1,1 hektar. Sementara untuk pembangunan proyek Waste to Energy itu hanya membutuhkan lahan seluas 1.500 meter persegi.

InsyaAllah tahun ini akan di bangun, jelasnya. (hms/wan)


Berita Terkait



add images