iklan Serda Jamhor.
Serda Jamhor.

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Banyak yang mengira menjadi TNI harus mengeluarkan uang banyak. Namun, bukan bagi Jamhor. Meski anak seorang petani, ia sukses menjadi anggota TNI. Kini, ia sudah berpangkat Sersan Dua.

Jamhor berasal dari keluarga petani. Semasa kecil ia ikut membantu orang tuanya bertani. Karena menjadi petani belum mencukupi kebutuhan hidup, ibunya memilih mengadu nasib menjadi TKW ke Malaysia. Ketika itu Jamhor duduk di bangku SMP. Ia anak pertama dari dua bersaudara. Ia mampu menerobos garis hidup keluarganya dari seorang petani. Kini ia berpangkat Sersan Dua (Serda) di Korem 042/Gapu.

Perjalanannya menjadi Tentara boleh dibilang cukup mulus. Dia hanya satu kali mengikuti tes Catam 2001 lalu. Ia langsung lulus dan diterima menjadi TNI AD.

Sejak lulus, Jamhor ditugaskan di Bataliyon Arhanudse 15 (Arteleri Pertahanan Udara Sedang) Kodam IV Diponegoro Semarang Jawa Tengah.  Disana 12 tahun.  Akhirnya pindah tugas ke Korem 042/Gapu, September 2014.

Selama Berdinas di Jawa, ia mendapat dua Setya Lencana. Yakni Kesetian VIII tahun dan Setiya Lencana Dhrama Nusa. Setia Lencana langsung dikukuhkan oleh Presiden RI. Jamhor juga pernah di tugaskan di daerah konflik. Yakni, di Ambon pada 2003-2004 selama 16 bulan.

Banyak pengalaman ketika bertugas di di daerah konflik. Pria kelahiran Desa Sleman, Danau Kerinci sangat bangga mengemban tugas Negara.

Ada suka, ada duka. Sesekali ia teringat keluarga di kampung. Kata dia, yang menjadi tantangan baginya adalah menghadapi pro kontra masyarakat karena batas wilayah. 12 tahun bertugas di luar pulau Sumatera membuat kesenangan tersendiri bagi  pria berbadan tegap ini.

Bertugas di Jawa, ia banyak mengenal berbagai ragam budaya. Tak banyak uang yang ia kumpulkan ketika bertugas di Jawa.

12 tahun itu hanya untuk pulang kampung saja, akunya.

Di Korem, ia menjabat sebagai Bintara Administrasi Penerangan Korem (Bamin Penren). Kesehariannya disibukan dengan mendokumentasikan kegiatan Dinas di Korem 042/Gapu.

Dokumen yang ia ambil tak hanya dokumen pribadi Korem. Semua yang dilakukan juga harus dilaporkan Kapendam Sriwijaya.

Di bagian Penerangan, Saya suka, bisa kenal banyak orang, apa lagi bisa berhubungan erat dengan para wartwan. Yang berbau militer semua dilaporkan ke Pangdam, kata pria yang biasa di sapa Uwo Hor ini.

Sebenarnya dinas dimana saja sama, jelas suami Primayanti ini. (fiz)


Berita Terkait



add images