iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.COM, SENGETI - Musim kemarau tahun ini berlangsung cukup panjang. Bukan hanya kabut asap, kini warga juga sudah mengalami krisis air bersih. Ini dirasakan oleh sebagian besar Warga Desa Sipin Teluk Duren, Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi.

Selama ini, mereka memanfaatkan sumur sebagai sumber air bersih. Sejak kemarau, hanya tersisa satu sumur umum milik Puskesmas yang masih ada airnya.

Maryam (33) menyebutkan, dalam dua bulan ini, ia bersama warga lainya antre di salah satu sumur umum milik Pukesmas Pembatu di Desanya. "Susah nian cari air bersih,  kalau hanya untuk mandi kami terpaksa menggunakan air sungai kumpeh yang terkatagori tak layak pakai," keluhnya.

"Agar tidak putus terhadap air bersih, kami berhemat. Air bersih hanya untuk dikosumsi seperti untuk memasak saja. Untuk mandi dan mencuci wargi disini memanfaat air sungai kumpeh yang sudah mulai kering dan sedikit berwana hitam," sebutnya.

Tak jauh berbeda, warga Desa Pulau Mentaro Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muarojambi, M Juri (35), juga mengaku susah mendapatkan air bersih. Pelayanan penyedia air bersih (depot air, red) terkadang tak terpenuhi secara maksimal.

"Usaha penjual air galon belum juga bisa membatu mendapat air bersih, mereka saja sama kita sulit juga mendapatkan air bersih," jelasnya.(era)


Berita Terkait



add images