iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.COM, MUARABULIAN Anjloknya harga sawit dan karet di wilayah Kabupaten Batanghari dan daerah lainnya, bukan hanya saja berdampak bagi ekonomi warga. Bahkan juga bagi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sektor perdesaan dan perkotaan.

Tahun ini, realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sektor perdesaan dan perkotaan di Batanghari menurun. Hal ini disampaikan Muhammad Kadhafi, SE, Kepala Bidang Pembukuan dan Pelaporan Dispenda Batanghari.

Kata Dia, penurunan wajib PBB ini berdasarkan rekapan data realisasi penerimaan PBB per-Kecamatan yang terhitung sejak Januari hingga September 2015 ini di Dinas Pendapatan (Dispenda) Batanghari.

"Posisi penerimaan PBB sampai dengan 18 September ini hanya 39 persen saja, justru dalam penurunan ini berdampak pada PAD Batanghari," ujar Muhammad Kadhafi.

Dijelaskannya, posisi persentase terkecil dalam penerimaan ralialisasi penerimaan PBB perkecamatan sektor perdesaan dan perkotaan di dalam wilayah Kabupaten Batanghari adalah Kecamatan Bathin XXIV yakni 19,33 persen dan Pemayung sebesar 19,68 persen.

"Alasan dari pihak kecamatan bahwa turunnya realisasi ini diakibatkan faktor ekonomi dengan harga karet dan kelapa sawit menurun. Justru untuk persentase terbesar yakni Kecamatan Marosebo Ilir, yakni 80,18 persen," ujarnya.(adi)


Berita Terkait



add images